Trubus.id— IPB University dan Indomaret melakukan panen perdana pepaya calina di Desa Sadengkolot, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor. Kerja sama penanaman Pepaya Calina ini merupakan bagian dari program One Village One CEO (OVOC) IPB University dengan Indomaret di Kabupaten Bogor.
Penanaman calina tersebar di 9 desa, yaitu Leuwisadeng (Sadengkolot), Benteng, Ciaruteun, Bojongjengkol, Pasirmadang, Mulyaharja, Petir, Sinarsari dan Sukamantri (Kebun IPB Sukamantri).
Direktur Eksekutif Mikroekonomi Indomaret, Feki Oktavianus menjelaskan kerja sama ini dirancang karena ada kesamaan program dengan IPB university, yaitu untuk meningkatkan pengembangan sosial lingkungan.
Pihaknya berkomitmen hasil dari panen pepaya calina akan dialokasikan di tiap gerai Indomaret yang ada di seluruh Kabupaten Bogor.
“Indomaret akan menampung keseluruhan hasil panen. Petani harus selalu semangat karena ini sangat berpotensi. Upaya ini akan terus kita kembangkan ke skala yang lebih besar,” kata Feki, dikutip dari laman IPB University.
Pelaksana harian (Plh) Direktur Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB University, Dr Mohammad Iqbal Irfany mengatakan, program penanaman pepaya calina telah dimulai bertahap sejak bulan Oktober 2022. Untuk lokasi Desa Sadengkolot penanaman dilaksanakan pada bulan Januari.
“Program penanaman ini telah melibatkan lebih dari 50 orang masyarakat, antara lain petani, buruh tani, pendamping dan praktisi,” ujarnya. Iqbal menuturkan petani juga sudah mengirimkan pepaya calina ke Indomaret.
Saat ini, ada dua distribution center (DC) yaitu DC Bogor 1 dan Bogor 2 yang sudah dipasok pepaya calina. Rata-rata pengiriman mencapai 1,5 ton per minggu.
“Target tahun ini dapat menambah 1 DC lagi. Pada tahun 2024, kita menargetkan panen 6 ton per minggu tercapai. Dengan pola pemberdayaan petani berbasis OVOC ini, kita bisa tingkatkan produktivitas dan kualitas dari pepaya calina,” paparnya.
Rektor IPB University, Prof. Arif Satria mengucapkan terima kasih kepada Indomaret yang sudah menerima produk dari hasil panen petani. Menurut Arif, lokasi ini juga akan dikembangkan sebagai learning center yaitu tempat belajar untuk para petani sekitar.
“Desa itu kalau didampingi akan menjadi luar biasa, sehingga mampu membuat petani kita mempunyai kemampuan untuk terus memproduksi hasil pertanian dengan baik,” tuturnya.