Trubus.id— Kehadiran varietas rumput gama umami diharapkan dapat mendukung pengembangan peternakan Indonesia. Rumput gama umami dikembangkan oleh Peneliti Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ir. Nafiatul Umami, S.Pt., MP., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., dan tim.
Rumput gama umami merupakan hasil mutasi dari rumput gajah (Pennisetum purpureum) yang telah diradiasi dengan sinar gamma. Selain cocok untuk ternak, gama umami juga memiliki keunggulan produksi lebih tinggi dibanding rumput gajah lokal.
Dalam setahun, gama umami bisa dipanen 6 kali. Umami menjelaskan latarbelakang pengembangan hijauan pakan ternak karena adanya sejumlah kekurangan yang dimiliki rumput tropis.
Beberapa kekurangan itu antara lain perbanyakan sebagian rumput hanya dapat dilakukan secara vegetatif karena tidak ada biji, sifat reproduksi melalui apomiksis (reproduksi nonseksual pada tumbuhan yang menghasilkan biji), dan level ploidi (himpunan kromosom) yang bervariasi dalam spesies.
Perbanyakan rumput tropis secara vegetatif memiliki kekurangan sehingga perlu mendapat perhatian karena variasi genetik pada rumput tropis menjadi kurang. Selain itu, keterbatasan dalam produksi massal bisa terjadi karena perbanyakan secara vegetatif membutuhkan waktu lebih lama dan upaya lebih intensif untuk menghasilkan tanaman dalam jumlah banyak.
“Oleh karena itu, sulit menggunakan teknik pemuliaan konvensional dengan metode crossing sehingga memerlukan strategi khusus dan kombinasi beberapa metode pemuliaan,” paparnya, dilansir dari laman resmi Universitas Gadjah Mada.
Mutasi dengan sinar gamma, kata Umami, dapat menyebabkan perubahan dalam karakteristik fenotipe tanaman, seperti bentuk, warna, ukuran, atau sifat lainnya. Beberapa mutasi yang dihasilkan dapat meningkatkan produktivitas, ketahanan terhadap penyakit, atau adaptasi terhadap kondisi lingkungan tertentu.
“Rumput ini adalah hasil dari radiasi sinar gamma yang dilakukan dengan penyinaran 100 Gy,” tuturnya.
Rumput gama umami memiliki kelebihan seperti produksi biomassa hijauan mencapai 50 kg/m2. Kandungan bulu sangat sedikit sehingga tidak gatal, daun halus dan tidak melukai ternak, serta kandungan gula mereduksi lebih tinggi dari tetuanya.
Rumput gama umami telah mendapatkan tanda daftar rumput hasil pemuliaan dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian RI dengan tanda daftar No. 889/PVHP/2020 pada tahun 2021.