Trubus.id—Petani tebu di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah Maryono girang menyambut musim giling pada Mei 2024. Musababnya ia mengalami peningkatan harga dan jumlah panen.
Ia menuturkan sampai menunggu masa giling berakhir harga tebu Rp6.800—Rp7.000 per kg. Menurut Maryono hasil itu lebih optimal dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kalau tahun kemarin ada tebu yang digiling awal itu masih tebu muda, kalau tahun ini karena kami serentak panen di bulan Mei jadi tebunya lebih masak, kualitasnya lebih bagus,” ujar Maryono pada siaran pers.
Lebih lanjut ia menuturkan kondisi bahan baku di pabrik gula saat ini makin menipis. Maka bertepatan dengan momen panen raya, pabrik bisa menyerap langsung hasil panen petani.
Ia menuturkan panen kali ini hasil dari program Kebun Benih Datar (KBD) dan bongkar ratun yang digencarkan pemerintah melalui Kementerian Pertanian pada 2021—2022 lalu.
“Hingga saat ini, petani telah dua kali panen dan terus mengalami peningkatan,” katanya.
Melihat keberhasilan dorongan program KBD dan bongkar ratun itu, Maryono mewakili para petani tebu di Rembang berharap akan kembali mendapatkan dukungan baik dalam bentuk bantuan benih, pupuk, ataupun infrastruktur.