Saturday, January 18, 2025

Produk Teh Lokal Tembus Pasar Global

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id–Produk teh dari Indonesia dapat menembus pasar global. Misalnya salah satu produk hilir teh milik PTPN I Regional 2 yakni teh Walini.

Pangsa pasar ekspor teh Walini  terbesar ke Amerika Serikat (40 persen), Jerman (15 persen), Malaysia (11 persen), Inggris (11 persen), dan sejumlah negara lainnya seperti Polandia, Australia, Jepang, Pakistan, Singapura, Uni Emirat Arab, dan Kanada. 

Keberhasilan Walini menembus pasar internasional didukung oleh pemenuhan beragam standar yang ditetapkan oleh negara tujuan ekspor.

Jenis produk utama teh Walini yakni teh celup dan teh seduh dengan beragam varian seperti teh melati, teh hijau, teh hitam, teh putih, serta teh buah dengan varian lemon, leci, dan kismis hitam (blackcurrant).

Walini diproduksi di pabrik yang terletak di kebun Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung dan telah menjadi merek yang dikenal sejak 2002. 

“Teh Walini telah menunjukkan kualitas yang mampu bersaing di pasar internasional karena sudah memenuhi standar negara tujuan ekspor dan mempunyai daya saing. Selain dukungan manajemen yang mumpuni, produk yang diekspor harus bisa beradaptasi. Artinya, harus bisa mengikuti standar negara tujuan ekspor,” kata Menteri Perdagangan Budi Santoso yang mengunjungi teh Walini di Bandung, Jawa Barat pada Senin, (23/12).

Pada kesempatan itu, Mendag menyampaikan harapannya agar makanan dan minuman (mamin) produksi Indonesia mampu menjadi raja di negeri sendiri sekaligus menembus pasar global.

Mendag Budi Santoso mengungkapkan, Kemendag melalui perwakilan perdagangan di luar negeri terus berupaya memperluas pasar ekspor produk-produk Indonesia. 

Ia mengajak eksportir mamin untuk memanfaatkan perwakilan perdagangan RI di luar negeri, seperti atase perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), dalam perluasan pasar ekspor pelaku usaha. 

“Kami akan terus membantu eksportir melalui perwakilan di luar negeri, yaitu atase perdagangan dan ITPC, untuk memasarkan produk mamin di Indonesia. Tentu ini termasuk untuk produk PT Perkebunan Nusantara (PTPN), termasuk ke pasar-pasar baru,” ujar Mendag Budi Santoso pada siaran pers.

Indonesia saat ini berada di peringkat ke-16 sebagai negara eksportir teh terbesar di dunia, dengan kontribusi ekspor sebesar 0,86 persen. 

Pada periode Januari—Oktober 2024, ekspor teh Indonesia tercatat mencapai USD 44,66 juta. Sebagai perbandingan, pada 2023, ekspor teh Indonesia tercatat mencapai USD 69,01 juta.

Negara pesaing utama ekspor teh Indonesia di antaranya Tiongkok, Kenya, Sri Lanka, India, dan Uni Emirat Arab. 

Sedangkan, negara pengimpor terbesar di dunia untuk produk teh pada 2023, yaitu Pakistan dengan pangsa impor 8,31 persen, Amerika Serikat 7,29 persen, Iran 5,83 persen, Rusia 5,37 persen, dan Inggris 4,35 persen.

Mendag Budi Santoso menegaskan, pemerintah akan terus berusaha untuk membuka akses pasar produk teh Indonesia di tingkat global. Salah satunya, dengan memperluas jaringan perdagangan melalui kegiatan promosi, termasuk melalui pemberdayaan perwakilan Indonesia di luar negeri. 

“Sebagai negara dengan keanekaragaman produk teh yang luar biasa, Indonesia memiliki banyak potensi untuk lebih unggul dalam industri teh global. Kami akan terus mendampingi dan memberikan akses pasar bagi para eksportir Indonesia, termasuk untuk produk teh premium seperti teh Walini,” ujar Mendag Budi Santoso. 

Dengan berbagai itu, harapannya Indonesia dapat meningkatkan pangsa pasar ekspor teh secara signifikan dan memperkuat posisinya di pasar dunia.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Startup di Swedia Sajikan Kebun Vertikal Hidroponik Langsung di Supermarket

Trubus.id–Memanen dan memetik sayuran segar langsung dari supermarket bukan tidak mungkin.  Sebuah startup asal Swedia, Swegreen mengembangkan kebun vertikal...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img