Trubus.id— Pendarahan rahim terjadi saat Casella Husnan Putri, S.T.P., M.Si., mengandung dan melahirkan anak ketiga. Menurut dokter kandungan, pendarahan rahim Sella—sapaan akrab Casella Husnan Putri—karena pengaruh kehamilan.
Namun, kesehatan warga Kelurahan Silaberanti, Kecamatan Seberang Ulu 1, Kota Palembang, Provinsi Sumatra Selatan, itu tak kunjung membaik setelah melahirkan.
Selain pendarahan pada rahim, ia juga merasakan nyeri tulang belakang, nyeri lutut, pendarahan pada gusi, dan kelelahan kronis. Pendarahan pun terjadi saat Sella berurine.
Perempuan berumur 42 tahun itu pun memeriksakan diri kepada dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan. Berdasarkan gejala itu dan hasil tes anti nuclear antibody (ANA) dan tes deoxyribo nucleic acid (DNA), dokter mendiagnosis Sella terkena lupus eritematosus sistemik (LES) pada Maret 2015.
Lupus merupakan penyakit autoimun kronis karena ada lebih dari 2 organ yang terserang. Penyakit autoimun itu juga menyerang sistem saraf, sendi, kulit, serta darah Sella yang menyebabkan kadar trombosit naik dan turun.
Dokter pun mengharuskan Sella untuk mengonsumsi 10 jenis obat setiap hari seumur hidup. Ia juga menjalani terapi sel punca (stem cell) hingga 7 kali. Sebetulnya Sella enggan mengandalkan obat-obatan kimia sepanjang hidup.
Oleh karena itu, ia mencari informasi seputar pengobatan lain dengan mengonsumsi makanan dan minuman herbal sejak 2016. Sella tertarik pada paparan dr. Rianti Maharani, M.Si., tentang aneka manfaat herbal di media sosial. Itulah sebabnya Sella berkonsultasi kepada Rianti untuk mengatasi lupus.
Rianti meresepkan 100 g pegagan, 100 g ceplukan, 0,5 g sambilata, 0,5 g kunyit (panjang 3 cm), dan 10 g jahe. Setelah tiba di rumah, Sella mencuci bersih tanaman obat itu, merebus dalam 1 liter air hingga mendidih menggunakan api kecil, dan tersisa sekitar 600 ml.
Ia lantas mendiamkan air rebusan hingga hangat. Selanjutnya ia menyaring ramuan, membagi ramuan manjadi 3 gelas (masing-masing 200 ml) untuk diminum pada pagi, siang, dan sore.
“Pilihan lain minum 2 gelas ramuan (300 ml per gelas) saat pagi dan sore,” kata magister herbal medik alumnus Universitas Islam Indonesia itu.
Demi meraih kesembuhan Sella pun mematuhi arahan Rianti. Kondisi Sella berangsur membaik setelah mengonsumsi ramuan itu. Dokter menyatakan Sella remisi autoimun sejak 2018 hingga kini. Rianti menjelaskan ramuan itu meregulasi mediator inflamasi untuk mengatasi penyakit akibat peradangan karena deregulasi respons imun tubuh.