Trubus.id— Scindapsus tanaman golongan aroid yang endemik di Indonesia. Populasi tanaman tersebar di 3 pulau yakni Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Selayaknya tanaman hias lain, scindapsus juga terbagi menjadi dua jenis yakni scindapsus biasa dan mutasi.
Tanaman mutasi tentu memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman biasa. Ketersediaan tanaman mutasi di pasaran sangat terbatas. Pebisinis tanaman hias di Kota Depok, Jawa Barat, Nanang Koswara, menuturkan, scindapsus yang mengalami mutasi warna memiliki penampilan atraktif dan terkesan eksklusif.
Konsumen kelas menengah ke atas menggemari scindapsus mutasi seperti Scindapsus treubii ‘moon light’ dan S. pictus ‘jade satin’. S. treubii ‘moon light’ tampil dengan daun putih kekuningan bercorak hijau membentuk marbel. Bentuk daun lonjong membentuk hati secara proporsional. Sementara tekstur batang tanaman halus.
Sesungguhnya S. pictus ‘jade satin’ memiliki komposisi corak warna hampir sama dengan S. treubii ‘moon light’. Perbedaan keduanya terletak pada ketebalan daun. S. pictus ‘jade satin’ berdaun lebih tipis dibandingkan dengan S. treubii ‘moon light’.
Bentuk daun S. pictus ‘jade satin’ pun serupa hati, tetapi sisi kanan dan kiri tidak sama. Karakter itu terjadi pada semua daun. Bentuk hati yang dipandang kurang proporsional itu justru menjadi ciri khas S. pictus ‘jade satin’.
Paul—sapaan akrab Nanang Koswara— menuturkan, permintaan scindapsus sangat tinggi. Sepanjang 2022, Paul melepas 500 scindapsus di pasar lokal. Mayoritas tanaman terdiri atas 2—3 daun. Selebihnya tanaman terdiri atas 10—20 daun dan lebih dari 20 daun.
Harga tanaman Rp500.000 hingga lebih dari Rp20 juta. Pemilik nurseri Bogana Pot Plant itu memperbanyak scindapsus dengan teknik setek batang untuk memenuhi permintaan konsumen.