Scleropages formosus itu terpaksa naik meja operasi lantaran ujung-ujung sirip ekor koyak dihantam bakteri fin rot. Selang 5 menit sirip ekor sang siluk sudah kembali cantik.
Sirip ekor arwana bak selendang penari. Kibasan-kibasannya menambah cantik penampilan ikan kahyangan itu. Sayang, seperti halnya mata, pipi, dan sisik, sirip ekor rentan rusak. Penyebabnya bisa bermacammacam. Sobek akibat gigitan sesama arwana, jatuh lantaran melompat ke luar akuarium, dan serangan bakteri fin rot. Untuk itu ikan harus dioperasi.
“Operasi dapat dilakukan saat ikan minimal berumur 1,5 tahun dan mencapai panjang tubuh 25—30 cm,” ujar Mahmud staf PT Munjul Prima Utama, penangkar arwana di Cibubur, Jakarta Timur. Setidaknya di umur itu kemampuan pemulihan ikan lebih cepat. Maklum siluk berjuluk ikan naga itu dikenal sensitif dan mudah stres. Salah penanganan mengundang maut.
Agar operasi sukses lakukan secara cepat dan tepat, maksimal 10 menit. Semua memang sangat tergantung pada keahlian “dokter”. Menurut Mahmud, hobiis pemula tidak disarankan melakukan operasi sendiri. Kesalahan pemotongan pada tulang sirip misalnya, menyebabkan pertumbuhan tidak rata. “Akibatnya perlu dioperasi kembali,” ucapnya. Jangan sekali-kali memangkas semua sirip ekor lantaran menyebabkan ikan tidak dapat berenang. Tiga bulan usai operasi biasanya ikan kembali pulih
(Dian Adijaya S)