Trubus.id — Produk-produk kecantikan menggunakan kolagen sebagai bahan bakunya. Kemampuan kolagen dalam menyusun jaringan ikat dibutuhkan untuk menjaga elastisitas kulit dan wajah sehingga dapat mencegah penuaan dini.
Sayangnya, kolagen yang aman tidak mudah didapatkan. Saat ini sumber utama kolagen berasal dari sapi dan babi yang dalam penggunaannya tentu saja mengkhawatirkan dari segi keamanan.
Kolagen tersebut dapat menjadi sumber penyakit, misalnya penyakit sapi gila dan penyakit mulut kuku pada sapi. Sementara itu, pada babi terdapat masalah dari sisi kehalalannya. Hal itu mendorong Dr. Wini Trilaksani, Pakar Teknologi Hasil Perairan IPB University melakukan berbagai penelitian khusus terhadap ikan tuna. Termasuk kandungan ikan tuna yang dapat dijadikan sebagai sumber kolagen.
Menurut Wini, salah satu sumber kolagen pada ikan tuna didapatkan dari gelembung renang ikan tuna. Dalam kariernya, Wini sudah banyak meneliti sumber kolagen dari berbagai jenis ikan. Di antaranya gelembung renang (fish maw) ikan cunang, patin, kerapu, manyung/jambal laut, jangilus, cakalang, lencam dan kulit ikan nila, kakap, dan lencam.
Berdasarkan beberapa penelitian yang sudah dilakukan, diketahui gelembung renang ikan dapat diproses menjadi kolagen. Gelembung renang merupakan bagian dari hasil samping ikan yang digolongkan ke dalam organ internal ikan dan sangat potensial untuk dimanfaatkan menjadi produk sehingga dapat meningkatkan nilai tambah.
“Proporsi gelembung renang ikan berdasarkan penelitian berkisar 0,21–0,53 persen,” jelas Wini, dikutip dari laman IPB University.
Tidak berhenti pada penelitian gelembung renang ikan, tetapi Wini juga melakukan penelitian bagaimana agar kolagen pada gelembung renang ikan dapat dijadikan sebagai produk. Ia menilai perlu dilakukan beberapa tahap pengelolaan agar dapat dijadikan produk kosmetik.
Produk ini kemudian diberikan nama Mollus, sebagai salah satu produk kecantikan yang dapat menjadi alternatif perawatan wajah. Mollus yang dibuat dari bahan gelembung renang ikan ini dapat menjadi solusi alternatif sebagai sumber kolagen yang dapat digunakan.
“Bahkan di Korea Selatan, dominasi produk kolagennya juga dari hasil laut,” imbuh Wini.
Produk Mollus inovasi Wini ini sedang masuk tahap proses menuju sertifikasi Halal Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan terdaftar di Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) sebagai serum kolagen yang aman.