Friday, March 7, 2025

Suara Mereka Tak Bulat

Rekomendasi

Para pelaku bisnis buah di Indonesia terbelah soal kehadiran durian musang king.

Lima tahun terakhir, kian banyak petani di Indonesia yang mengebunan durian musang king. Musang king durian asal Malaysia berpenampilan atraktif. Daging buah berwarna kuning cerah, mirip kunyit. Itulah sebabnya masyarakat negeri jiran itu menjulukinya raja kunyit. Tekstur daging lembut, aroma tajam, serta bercitarasa paduan manis pahit yang pas. Daging buah tebal, biji kempis.

Menurut peneliti durian di Malaysia, Dr Aziz Zakaria, musang king saat ini terbaik di negaranya. “Penjualan buah dan bibitnya laris dan bertahan hingga beberapa tahun mendatang,” kata Aziz yang 30 tahun meneliti musang king. Kelebihan lain musang king bersifat genjah, berbuah lebih awal daripada jenis durian lain sehingga harga jual lebih tinggi. Meski demikian pro kontra tetap terjadi di antara para pelaku bisnis buah di Indonesia.

Antony Depari
Pekebun durian di Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara
557_ 23-2Rasa durian musang king bisa diterima semua pencinta durian. Tidak ada hal yang bisa membuat durian ini tidak diterima, mulai dari pemula hingga maniak durian. Mengonsumsi durian musang king mempunyai efek ‘”ketagihan” durian’ sehingga tidak bosan mencicip terus. Di Medan, Provinsi Sumatera Utara, beberapa pekebun musang king sudah memanen buah. Warna daging buah kuning dan bercitarasa manis. Bijinya 80% kempes.

Citarasa musang king hasil penanaman di Medan memang belum seperti di Malaysia karena kurang perawatan. Meski durian musang king tergolong unggul, jika tanpa perawatan, sulit mendapat buah berkualitas istimewa. Apalagi umur tanam relatif muda, baru 6 tahun dan 18 tahun. “Saya belum menemukan satu varietas lokal yang bisa disandingkan dengan musang king. Kalau budidaya durian lokal diperbaiki dengan pemupukan yang baik, mungkin kita bisa menemukan satu yang cocok untuk dikembangkan.

Prof Ir Sumeru Ashari MAgrSc PhD
Guru besar Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
I557_ 23-4ndonesia memiliki 71 varietas unggul lokal yang diteliti sejak 1984. Di Indonesia juga sering diselenggarakan lomba durian tingkat nasional dan setiap lomba pasti melahirkan juara satu. Sayangnya varietas unggul itu tidak dikembangkan. Akibatnya Indonesia tak punya durian unggul se-Nusantara. Andai ada satu saja, durian unggul Nusantara kita bisa mengalahkan durian dari luar negeri.

Durian-durian unggul itu seharusnya diuji coba dengan menanamnya di berbagai lokasi dari dataran rendah hingga tinggi. Kelemahan durian unggul lokal jika ditanam di daerah lain hasilnya berbeda. Hal itu menjadi masalah krusial. Jika kita lakukan pengembangan durian mulai saat ini, sekitar 10 tahun lagi Indonesia punya durian unggul di Indonesia. Untuk penanamannya kita manfaatkan pohon durian yang kurang bagus, lalu top working dengan durian unggul di antara 71 varietas itu. Dalam waktu 3 tahun sudah mulai berbuah.

Dari pengujian itu menghasilkan satu varietas unggulan nasional, maka itu yang pantas kita unggulkan secara nasional hingga internasional. Cara itu berhasil pada kasus rambutan. Pada 1965 ada program pembibitan nasional untuk melahirkan rambutan unggul. Hasilnya, hari ini tidak kita jumpai rambutan-rambutan yang tidak enak. Rata-rata manis. Selama ini kita sering kalah dengan Thailand soal buah karena kita menjadi pengikut. Kalau yang ramai monthong, kita kembangkan monthong. Sekarang ramai musang king, kita ikut-ikutan kembangkan musang king.

Ismail Ginting
Praktisi durian di Talunkenas, Deliserdang, Sumatera Utara
557_ 23-3Musang king terkenal dan mendunia. Durian lokal kita pun bisa mendunia asal dirawat dengan baik. Misal durian si kesip yang bercitarasa manis dan pahit karena alkohol tinggi. Daging cukup tebal, 1,5 cm. Durian asal Tanjungmorawa itu berbiji kecil dan bernas. Saya setuju kita menanam banyak bibit durian musang king daripada kita impor buah. Namun, perlu diingat daya simpan durian musang king singkat.

Bila ditanam besar-besaran dan bersamaan panen, mau dijual ke mana? Jangan hanya menanam durian dengan ketahanan 1—2 hari, tetapi gabungkan dengan durian yang tahan 4—5 hari. Dengan demikian, ketika musim panen tiba bersamaan, maka pedagang bisa menyodorkan durian yang cepat pecah 1—2 hari pascapanen lebih dahulu. Kemudian durian yang tahan 2—3 hari, disodorkan pada keesokan hari, dan seterusnya.

Kalau semuanya musang king, maka waktu jual hanya 2 hari. Setelah itu, buah rusak. Salah satu durian yang daya simpan lama, ialah super tembaga dan bintana. Pada hari ke-5 kulitnya belum pecah. Kalau baru jatuh, masih terasa berserat. Namun, bila sudah 3—4 hari, seratnya sudah halus. Satu lagi kelemahan musang king di Indonesia, rawan serangan kanker batang dan tidak tahan kekeringan pada awal penanaman.

Karim Aristides
Pegiat eksplorasi durian lokal
557_ 23-5Musang king itu rentan penyakit kanker batang dan itu bersifat genetis. Sudah banyak pekebun di Indonesia yang mengalaminya. Pada awal penanaman bibitnya pun banyak yang mati. Contoh di Pekanbaru, Provinsi Riau, ada yang menanam 500—600 pohon, sekarang yang tersisa tinggal 70 pohon. Dahulu dari Medan dan Pekanbaru sering mengirim buah ke Jakarta, tapi sekarang sudah tidak pernah lagi. Selain itu, produktivitas musang king rendah.

Saat ini harga buah memang tinggi Rp300.000—Rp400.000. Namun, dengan daya tahan rendah akan sulit bagi pekebun untuk menjualnya. Terutama kalau kebun sudah produksi banyak. Kalau kirim buah ke toko buah tidak bisa hanya mengandalkan produksi dari 1—2 pohon. Tapi harus menunggu terkumpul 50—100 buah.

Namun, kalau menunggu sebanyak itu, bisa-bisa buah sudah banyak yang pecah yang justru tidak bisa dijual. Daya tahan buah yang hanya 1,5 hari itulah yang paling parah. Lain dengan super tembaga (ST). Pada awal Maret 2016, saya pernah mengirim super tembaga dari Bangka ke Medan via Jakarta. Lama perjalanan 34 jam. Sehingga baru dikonsumsi setelah 4 hari. Ternyata daya rekat kulit masih bagus.

Bagian buah yang dapat dinikmati juga besar, 33—35% Bunga super tembaga pun menyerbuk sendiri, sehingga produktivitas pohon tinggi. Pada pembuahan pertama sebuah pohon menghasilkan 30—50 buah. Rasanya manis dan legit. Saya ingin orang bangga dengan durian Nusantara sehingga berusaha mengembangkannya. Sebuah kebun di Bangka menanam durian lokal seluas 200 ha. Isinya durian pelangi 3.600 pohon, super tembaga 3.500 pohon, dan serombut 1.500 pohon.

Tatang Halim
Pekebun dan pemasar buah di Jakarta
557_ 24-2Semua durian bisa terkena penyakit yang mematikan. Jadi, bukan hanya musang king. Oleh karena itu pekebun harus rutin menyemprot untuk menghindari serangan hama dan penyakit. Kalau telat menyemprot bisa kena serangan kanker batang. Di tanaman lain serangan kanker batang tidak terlalu parah.

Daya tahan durian musang king setelah panen memang rendah. Namun, dengan teknik pascapanen, buah bisa dibuat tahan hingga 7 hari. Durian asal Malaysia itu semuanya dipanen matang alias jatuhan. Mengapa durian asal Malaysia bisa dipajang di toko buah di Indonesia? Caranya para petani di sana memanen buah jatuhan dengan jaring sebagai penahan. Dengan demikian benturan tidak terlalu keras dan mencegah buah pecah.

Buah lalu dimasukkan ke dalam lemari pendingin sehingga tidak pecah 2—3 hari setelah panen dan tidak basah pada hari ke-4. Saat pengiriman pun durian menggunakan kontainer berpendingin. Setiba di Jakarta atau Surabaya, durian musang king itu langsung dimasukkan dalam lemari bersuhu 4°C. Dengan perlakuan itu, buah musang king tahan hingga 9—10 hari.

Edy Kokindra
Pekebun durian di Medan, Provinsi Sumatera Utara
557_ 24-3Saya merasakan citarasa durian musang king di berbagai tempat di Malaysia. Citarasa musang king di kebun Eddy Yong di Pahang, Malaysia, lebih pahit, alkohol lebih terasa, umaminya lebih dapat. Sementara citarasa musang king di Penang dominan manis dan tidak sekering di Pahang. Dari segi warna daging, durian musang king di Penang lebih cantik daripada musang king asal Pahang.

Semua yang bagus di durian itu ada pada musang king. Paduan rasa manis dan pahit yang pas, pulen, warna kuning, daging tebal, dan biji kempis terdapat pada buah durian musang king. Umur pohon di Pahang dan Penang lebih dari 30 tahun sehingga rasa buah sudah stabil. Bandingkan dengan umur pohon durian musang king di Medan, baru 5—6 tahun. Daging buah musang king asal Medan masih berair sehingga becek.

Namun, para penikmat durian memaklumi karena buah pertama. Pohon lain, di Talunkenas, Sumatera Utara, umur sekitar 18 tahun. Daging buahnya lebih kering dan rasa pahitnya sudah keluar. Namun, warna daging buah belum secerah durian musang king di Penang. Sebab, pemupukan mencakup asam amino dan unsur mikro mereka lebih bagus, sedangkan di Talunkenas belum sempurna.

Sebenanya durian lokal itu banyak yang bercitarasa enak, warna bagus, bagian yang bisa dikonsumsi juga cukup tinggi, serta daya simpan bagus. Contoh durian super tembaga (ST). Durian asal Bangka masih tahan 5—6 hari setelah jatuh dari pohon. Coba bayangkan punya kebun musang king 500 pohon. Namun, belum tahu mau dijual ke mana? Sekali berbuah serempak. Pasti bingung mau dijual ke mana. Tidak mungkin dijual di lapak, karena harga jual di lapak paling Rp20.000—Rp50.000 per buah. (Syah Angkasa)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Pangan Lokal sebagai Pilihan Menu Berbuka dan Sahur yang Bergizi

Trubus.id–Bulan Ramadan menjadi momen istimewa untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Salah satunya dengan mengonsumsi pangan lokal...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img