Thabor salah satu taman paling cantik dan bergengsi di Prancis.
Trubus — Mawar Rosa ‘Minerva’ menyemarakkan Taman Thabor di Rennes, Brittany, Prancis. Bunga Minerva yang ungu kontras dengan kelir mawar lainnya yang didominasi merah dan putih sehingga menarik mata pengunjung. Trubus mengunjungi taman seluas lebih dari 10 hektare itu pada September 2018. Menurut Atase Pers Kota Rennes, Brittany, Prancis, Anne Esnault, Taman Thabor memiliki sekitar 2.000 varietas mawar terbaik.
Selain berwarna mencolok, Minerva juga wangi. Mawar kreasi penangkar asal Belgia, Martin Vissers, itu berdiameter 5—7,6 cm ketika mekar sempurna dengan 26—40 helai mahkota (petal). Taman mawar itu berdekatan dengan taman botani di timur Taman Thabor. Anne menyatakan taman botani berdiri pada 1868. Denis Bülher—arsitek taman botani—mendesain taman itu menjadi 11 area melingkar yang dibagi menjadi 4 kelas tanaman. Pengunjung menjumpai paku-pakuan pada lingkaran terluar.
Taman botani
Sementara lingkaran terdalam menuju pusat berisi tanaman Gymnospermae yang terdiri atas monokotil (rumput-rumputan) dan dikotil (campanula). Taman botani mempunyai 3.200 takson yang diklasifikasikan dengan famili berdasarkan sistem klasifikasi Jussieu dan Candolle. Semua tanaman itu berasal dari 5 benua.
Selain koleksi mawar dan taman botani, ikon Taman Thabor lainnya yakni pohon oak dan cedar lebanon. Kedua tanaman itu istimewa lantaran berusia 150 tahun pada 2018. Artinya kedua tanaman itu ditanam berbarengan dengan berdirinya Taman Thabor pada 1868.
Koleksi lainnya yaitu beragam jenis dahlia yang berwarna kuning dan ungu. Anne mengatakan, taman itu termasuk taman paling cantik dan paling sering dikunjungi. Nama Thabor mengacu pada pegunungan batu kapur Thabor di dekat Danau Tiberias. Alasannya dahulu lokasi Thabor berada di tempat tertinggi di Rennes.
Biarawan
Pada abad ke-8 dan ke-9 para biarawan membangun kebun dan dan taman buah di lokasi yang kini menjadi Taman Thabor. Saat itu hanya para biarawan yang dapat mengakses taman dan kebun buah itu. Pada abad ke-17 sebagian taman dibuka hanya untuk pria. Setelah Revolusi Prancis masyarakat umum boleh memasuki Taman Thabor. Arsitek Jean Baptiste Martenot menambahkan rumah kaca (greenhouse), kandang burung, kebun jeruk, dan paviliun musik sebagai pelengkap taman.
Beberapa patung kreasi Charles Lenoir juga menghuni Taman Thabor pada akhir abad ke 19. Perubahan besar terakhir pada Taman Thabor berlangsung pada abad ke-20. Pengelola membuat air terjun di area bernama Catherinettes. Anne mengatakan, Taman Thabor tempat pas untuk bersantai dan melepaskan stres.
Banyak pelajar beragam usia berkunjung, membaca, dan berjemur. Para orang tua juga datang bersama anak-anak. Mereka bukan sekadar bermain di taman. Orang tua sekaligus memperkenalkan beragam jenis tanaman. Tidak afdal jika ke Rennes tanpa mengunjungi Taman Thabor. (Riefza Vebriansyah)