Para pehobi terpikat tanaman hias gantung teranyar. Kehadirannya memperelok teras.
Trubus — Friesia Sutjiati Widjaja masih di Hongkong untuk mendapatkan tanaman hias terbaru. Belum juga kembali ke tanah air banyak konsumen Friesa yang menanyakan jenis tanaman hias yang bakal dibawa. Tanaman yang paling diminati pembeli adalah Peperomia prostrata karena langka di Indonesia. Ia belum sempat memperbanyak tanaman ketika tiba di Indonesia, tetapi 30 pot tanaman terjual.
Pehobi jatuh hati pada peperomia berperawakan mini, berdaun tebal berbentuk bundar telur, dan berwarna hijau bercorak putih bak tempurung kura-kura. Bahkan, pehobi pun memburu tanaman itu meski masih bibit. Padahal, harga tanaman kerabat lada itu relatif tinggi. “Kami menjual Peperomia prostrata rimbun seharga Rp700.000 per pot, sedangkan bibitnya Rp200.000 per pot,” kata Ica sapaan akrab Friesia Sutjiati Widjaja.
Impor
Penjualan 30 pot peperomia itu tergolong cepat. Bandingkan dengan penjualan 30 tanaman hias sejenis yang tengah populer seperti String of Heart (SOH) yang memerlukan waktu 3 bulan. Sejatinya sukulen merambat itu berasal dari Brasil, tapi kini lazim diperbanyak di Belanda dan Hongkong. Menurut Ica tanaman anggota famili Piperaceae itu cocok sebagai tanaman hias gantung dalam ruangan.
Alasannya peperomia baru itu tidak menghendaki sinar matahari langsung dan lebih menyukai tumbuh di bawah naungan. Tanaman hias gantung lain yang tengah tren yakni Ceropegia woodii. String of Heart (SOH) alias tali hati nama bekennya. Pemilik toko tanaman hias di Jakarta Selatan, Phebe Utama, mengatakan keistimewaan tali hati antara lain bentuknya manis, perawatan relatif mudah, dan tahan naungan. Pasokan tali hati di toko milik Phebe berasal dari Ica.
Ia membanderol tanaman anggota famili Apocynaceae yang rimbun itu Rp500.000—Rp900.000 per pot. Menurut Ica daun berbentuk hati dan mirip untaian manik hati seperti kalung keunggulan lain tali hati. Daun tanaman kerabat bunga jepun Nerium oleander itu memiliki beragam warna, tapi ia baru memiliki empat warna yakni merah, original, variegata (merah muda), dan perak. “Warna variegata paling diminati konsumen, sedangkan perak masih langka di Indonesia,” kata alumnus jurusan Perfilman Limkokwing University of Creative Technology, Malaysia itu.
Ica memperoleh tali hati dari Singapura pada 2018. Sebetulnya SOH tanaman luar ruangan yang diadaptasikan lebih tahan naungan sehingga cocok sebagai tanaman hias gantung. Oleh karena itulah, sebaiknya para pehobi menempatkan tanaman asli Afrika itu di lokasi yang terpapar sinar matahari langsung. Alternatif lain jemur tanaman 1—2 kali sepekan selama 2 jam jika ditempatkan di dalam ruangan.
Warna tali hati lebih mencolok jika terkena sinar matahari. Perawatan lainnya meliputi penyemprotan air sedikit setiap hari serta perendaman tanaman dalam air sumur, tiriskan, dan kering anginkan. Perendaman SOH 1—2 kali sepekan untuk meremajakan dan memulihkan kondisi tanaman lebih cepat setelah perlakuan minim air. Anggota staf pengajar Fisiologi Tumbuhan di Departemen Biologi, Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Triadiati, M.Si., mengatakan lazimnya tanaman dalam ruangan berdaun tebal dan bersifat tahan naungan secara fisiologi.
Laku keras
Perawatan tanaman dalam ruangan bergantung pada media tanam dan jenis tanaman (berdaun tebal atau tipis dan tanaman hias bunga atau daun). Tanaman luar ruangan yang difungsikan sebagai tanaman dalam ruangan seperti SOH memang mesti diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari. Koleksi populer kepunyaan Ica lainnya yakni Senecio rowleyanus yang sohor bernama String of Pearls (SOP) atau tali mutiara.
Penampilan tali mutiara unik lantaran berdaun bulat seperti mutiara dan berwarna hijau. Tanaman ini cukup ramah pemurah dan terjangkau, cukup merogoh gocek Rp50.000—Rp200.000 per tanaman. Tali mutiara termasuk sukulen sehingga tidak memerlukan banyak air. Namun tanaman anggota famili Asteraceae itu memerlukan lebih banyak sinar matahari daripada tali hati. Jadi idealnya penempatan tanaman kerabat selada Lactuca sativa itu di teras atau lokasi yang terkena sinar matahari langsung.
Hindari tanaman dari percikan air hujan karena rentan busuk. Selain peperomia, tali hati, dan tali mutiara, tanaman gantung terbaru koleksi Ica adalah Tradescantia fluminensis ‘Tricolor’. Daya tarik tanaman itu pada daun variegata kombinasi hijau, putih, dan merah muda dan berbatang merah muda. Itulah sebabnya disematkan kata tricolor yang berarti tiga warna. Tradescantia fluminensis yang beredar di pasaran tidak memiliki tiga warna itu.
Selain itu pemilik tricolor juga belum banyak di tanahair karena tergolong tanaman baru. Ica tertarik memperbanyak tanaman anggota famili Commelinaceae itu lantaran kesohorannya di media sosial luar negeri. Ia pun membuktikan sendiri banyaknya pembeli yang menggandrungi tricolor. “Tricolor yang besar habis. Tersisa bibit yang masih kecil,” kata perempuan berumur 34 tahun itu.
Ica mendapatkan tricolor dari Singapura pada 2018. Perlu 3—6 bulan agar tanaman rimbun. Meski begitu tanaman kecil pun terjual. Empat tanaman hias gantung itu makin menyemarakkan dunia tanaman hias Indonesia. (Tamara Yunike)
