Trubus.id – Aries Andi punya cara unik untuk menjadikan sikas bercabang. Ia menusukkan bambu runcing sepanjang 60—70 cm persis di titik tumbuh Cycas revoluta itu.
Alhasil, titik tumbuh itu mati lalu muncul tunas-tunas di bawah titik tumbuh yang nantinya menjadi cabang. Harap mafhum, sikas bercabang lebih digemari para kolektor.
“Harganya bisa naik 10 kali lipat dibandingkan dengan sikas tunggal biasa,” kata kolektor sikas bercabang di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Koh Hwat. Aries memilih teknik tusukan karena minim luka.
Bahkan tingkat keberhasilannya 80%. Ia tak memilih teknik potongan seperti pada adenium karena risikonya tinggi.
Hal itu karena luka lebar yang ditimbulkan rentan terinfeksi cendawan dan bakteri penyebab busuk. Iwan Hendrayanta menuturkan, sikas bercabang yang tumbuh alami sangat langka.
“Dari 10.000 mungkin yang bercabang hanya satu,” tutur pehobi tanaman kerabat sikas-sikasan di Jakarta itu. Sementara teknik untuk memanipulasi cabang jarang dilakukan karena lambat pertumbuhannya.
Rata-rata butuh waktu 5 tahun agar tunas berukuran sama dengan induk berdiameter 10 cm. Menurut ahli tanaman, anggota keluarga sikas lazimnya tumbuh tunggal lantaran tak memiliki tunas aksilar alias tunas samping.
Sementara pada beberapa sikas seperti Cycas circinalis, C. revoluta, dan Cycas thouarsii terdapat benjolan di seluruh permukaan batang semacam umbi ‘tidur’. Jaringan parenkim pada pangkal daun yang membentuk benjolan itu.
Ketika jaringan meristem apikalnya rusak, benjolan itu tumbuh menjadi cabang. Ahli fisiologi tumbuhan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Ir. Edhi Sandra, M.S., menuturkan, teknik ala Aries itu untuk mematahkan dominasi apikal di jaringan meristem di ujung batang sikas.
Akibatnya meristem apikal rusak dan produksi hormon auksin dari pucuk ke akar terhambat. Hal itu membuat hormon sitokinin dari akar memaksa jaringan meristem pada benjolan terbelah hingga tumbuh tunas samping.
Nantinya tunas samping itu menjadi percabangan baru. Teknik ala Aries memang sederhana.
Namun faktanya, untuk mendapatkan sikas bercabang yang indah tidaklah mudah. “Butuh kesabaran dan seleksi cabang agar penampilan sikas tidak malah rusak,” kata Aries.
Meski percabangan ala Aries itu buatan, secara kualitas tidak kalah dengan yang alami.