Thursday, January 23, 2025

Tersengsem Francoisii

Rekomendasi
- Advertisement -
Euphorbia francoisii berwarna hangat dan polos menjadi indaman para pehobi.

Euphorbia francoisii baru yang elok tiada tara, meski tanpa bunga. Bentuk, tekstur, dan warna daunnya aduhai.

Trubus — Di mata Andre Atmaja Euphorbia francoisii bak mode. Kolektor sukulen di Surabaya, Jawa Timur, itu menuturkan, pada 2014 pehobi menyukai francoisii berdaun panjang dan bermotif. Kini tren itu berubah. Pehobi memburu francoisii berdaun pendek berwarna hangat dan polos. Yang juga menjadi incaran adalah francoisii bertulang daun menonjol. Tanaman dengan susunan daun rapi dan berpostur simetris juga incaran pehobi.

Andre menuturkan francoisii berwarna daun lembut naik daun pada 2019. Tren itu berbeda dengan 2017 saat francoisii bercorak lebih mendominasi. Di kediamannya, Andre mengoleksi belasan francoisii anyar berpenampilan menawan dengan warna-warna nan lembut. Koleksi yang paling eksklusif adalah francoisii berdaun merah keunguan. Lembar daunnya bersudut. Makin ke tepi warna daun semakin pekat.

Penampilan francoisii berdaun bergerigi dan warna daun merah marun mengingatkan pada daun mapel saat musim gugur.

Mapel

Warna dan bentuk daun yang elok itu mengingatkan pada keindahan daun mapel Acer sp. pada musim gugur. Francoisii hibrida itu kian atraktif dengan susunan daun yang kompak dan rimbun. Tangkai daun tanaman amat pendek. Pada helai daun terdapat tulang dan urat daun yang menonjol. Bunganya berwarna senada daun, kecuali pada perhiasan bunga yang berwarna kuning.

Francoisii berdaun mapel dengan warna merah pudar juga menjadi klangenan pria yang berprofesi sebagai arsitek itu. Sejatinya warna dasar daun adalah merah, tetapi tertutup dengan bintik-bintik keperakan. Sementara pinggiran daunnya berwarna ungu. Walaupun tanpa bunga, penampilan tanaman tetap menarik. Setiap lembar daun tersusun rapat dan proporsional.

Begitu pula francoisii merah marun. Sosok tanaman begitu indah. Sekujur tubuhnya berbalut warna magenta, baik daun, tulang, maupun tangkainya. Permukaan daunnya cenderung halus. Sepot francoisii dengan bentuk daun yang runcing pun tak kalah elok. Warna daunnya merah muda, sedangkan tulang daunnya merah tua. Setiap helai daun tertata rapi dan rimbun.

Francoisii berdaun merah polos.

Andre mendapatkan francoisii anyar itu dari nurseri di Thailand. Bisa dibilang Thailand merupakan gudang francoisii berdaun nyentrik. Penangkar di negeri Siam itu gemar menyilang untuk mendapatkan francoisii varian baru. Pantas saja penggemar tanaman hias di tanah air kerap menyambangi Thailand untuk memburu varian anyar tanaman kerabat singkong itu.

Perbaikan

Andre juga memiliki 4 francoisii baru nan istimewa. Tanaman pertama berdaun hijau dengan tulang daun tegas. Pinggiran daun bergerigi dan berwarna merah. Tulang daun yang mendekati pangkal juga berwarna merah. Tanaman kedua juga berdaun hijau. Namun, tulang, urat, dan pinggiran daunnya berwarna merah keunguan kontras dengan daun. Tulang daun tampak tegas menghiasi permukaan daun.

Susunan daun rapi dan kompak menjadi nilai tambah
francoisii berdaun ungu pekat itu.

Sementara tanaman ketiga dan keempat nyaris serupa. Tanaman ketiga berbentuk cenderung bundar, tetapi berujung sedikit runcing. Warna ungu pekat menyelimuti permukaan daun. Setiap lembar daun memiliki tulang dan urat berwarna merah muda. Sementara tanaman keempat mempunyai daun berbentuk bundar dengan tepi bergerigi. Permukaan daunnya ungu pekat dengan tulang dan urat daun berwarna merah.

Menurut pehobi sukulen di Surabaya, Jawa Timur, Sugita Wijaya, francoisii varian baru merupakan perbaikan dari generasi sebelumnya. Penangkar menyilangkan francoisii dengan jenis euphorbia lain untuk mendapatkan tanaman baru berpenampilan unik. “Persilangan sesama spesies sulit untuk menghasilkan varian anyar,” kata Sugita. Namun, butuh lingkungan mikro yang mendukung serta ketelitian dan kesabaran tinggi untuk mendapatkan tanaman baru sesuai dambaan. (Andari Titisari)

Previous article
Next article
- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Sang Juara  Festival II Durian Padang Ulak Tanding

Trubus.id–Festival Durian II yang berlangsung di Pasar Padang Ulak Tanding (PUT),  Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu pada 19–20 Januari 2025...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img