Monday, September 9, 2024

Tingkat Adaptasi Jadi Faktor Penentu Gabus Hias Juara

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id— Faktor penting penentu ikan gabus hias layak juara yaitu adaptasi. Itu diungkapkan oleh pehobi di Bogor, Jawa Barat, Aminudin atau Amien A.Z.L.

“Jika ikan adaptasinya bagus di arena kontes, mental, dan warna ikut naik. Sebaliknya, jika adaptasinya kurang, mental dan warna ikan bisa down,” tutur pehobi gabus hias sejak 2017 itu.

Harap mafhum, pemilik mesti memindahkan gabus hias ke akuarium milik panitia ketika kontes. Berada di tempat baru tentu ikan membutuhkan daya adaptasi yang baik. Secara umum, penilaian gabus hias di kontes meliputi beberapa kriteria.

Penilaian pertama ikan mendapatkan poin 20 jika daya adaptasinya bagus. Saat juri di depan tank, ikan aktif bergerak meskipun sang juri belum memainkan tangan atau benda lain. Nilai 20 tinggal dikurangi 5 jika ikan diam saja atau hanya berenang di atas.

Nilai dikurangi 5 lagi jika ikan baru bergerak saat juri memainkan tangan atau pulpen. Penilaian adaptasi bersamaan dengan penilaian mental. Penilaian mental bernilai maksimal 4 poin jika ikan menghadap juri ketika penjurian. Dengan kata lain, ikan tidak membelakangi juri. Ikan juga mendapat nilai 4 ketika memiliki respons cepat.

“Ikan merespons tangan juri ketika dimainkan itu bernilai 4 poin,” kata Amien.

Kalau dengan tangan juri ikan tidak merespons, tetapi baru merespons saat pakai pulpen nilainya 3. Nilai 2 jika ikan tidak aktif tetapi masih merespons dengan sedikit gerakan ketika juri memainkan pulpen. Nilai satu jika ikan tidak ada respons sama sekali.

Khusus warna gabus Channa aurantimaculata, ikan mendapat nilai 4 jika warna motif jingga dan simetris. Nilai 3 jika warna cenderung kuning dan simetris. Nilai 2 jika tidak simetris dan berwarna kuning. Nilai 1 jika motif acak-acakan.

Anatomi juga memberikan nilai 4 jika sempurna alias tidak ada kecacatan. “Juri mengamati sirip dayung, bagian ekor, mata, dan bagian tubuh laina. Kalau ada yang cacat satu ikan hanya mendapat nilai 1,” tutur pehobi yang mulai mengikuti kontes sejak 2021 itu.

Menurut Amien penilaian anatomi juga kerap membuat nilai jatuh. Amien merasakan sendiri ketika mengikutkan koleksinya kontes di Bekasi pada Juli 2022. “Saat perjalanan menuju arena kontes, sirip dayung ikan saya patah. Akhirnya tidak dapat juara sama sekali. Padahal sebelumnya selalu juara di kontes,” kata Amien.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Wafer Peningkat Produksi Susu Kambing Perah

Trubus.id–Teknologi pengolahan pakan menjadi wafer dapat meningkatkan nutrisi dan produksi susu ternak kambing perah. Itulah inovasi wafer pakan kambing...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img