Monday, February 10, 2025

Tomat Tetap Segar dalam Sebulan

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id — Petani biasanya memetik buah tomat dengan kematangan 70% untuk memasok pasar, terutama luar kota. Itu dilakukan petani, mengingat buah tomat lazimnya hanya mampu bertahan 7–10 hari. Dikhawatirkan, jika kematangan 90% baru dipanen, saat pengiriman ke luar kota malah terjadi pembusukan. Sebagai solusi, kini ada varietas tomat baru yang mampu bertahan sebulan di suhu ruangan.

Peneliti yang mengembangkan buah tomat tahan sebulan adalah Syariful Mubarok, S.P., M.Sc., Ph.D., dosen dari Departemen Budidaya Pertanian Universitas Padjadjaran.

Syariful memanfaatkan tomat asal Jepang sebagai induk untuk merakit varietas baru. Tomat itu memiliki mutasi pada gen SlETR1.

Menurut Syariful gen SlETR berperan dalam mengontrol fungsi kerja etilen pada tanaman. Etilen berfungsi mempercepat proses pematangan buah. Mutasi pada gen SlETR1 menyebabkan terjadinya penghambatan respons etilen sehingga laju proses pemasakan buah pun lebih lambat.

Syariful lalu menyilangkan tomat mutan Sletr1-2 sebagai induk jantan. Tomat itu merupakan tomat mutan Micro-Tom (WT-MT) tipe liar yang tidak sensitif terhadap etilen. Tinggi tanaman hanya 25 cm, sedangkan bobot buah rata-rata 5 gram.

Untuk induk betina, ia memanfaatkan tomat lokal intan. Menurutnya tomat intan unggul dalam hal daya adaptasi luas, yakni di dataran rendah hingga dataran tinggi. Sosok tanaman relatif pendek, 46–70 cm dan bobot buah 45 gram. Selain itu, produktivitas tomat intan mencapai 2 kg per tanaman.

Menurut Syariful hasil persilangan tomat mutan Sletr1-2 dengan tomat intan menghasilkan karakter paling baik dibanding keturunan induk betina tomat lokal lain. Syariful menjelaskan karakter paling baik itu merujuk pada ketahanan buah setelah panen di suhu ruang mencapai 30 hari.

“Saat ini mana ada buah tomat yang mampu bertahan hingga sebulan di suhu ruang,” kata Syariful.

Kelebihan lain yang diambil dari sifat tomat intan, memiliki cita rasa manis, produktivitas mencapai 2 kg per tanaman, serta tahan terhadap layu bakteri (Pseudomonas solancearum) dan busuk daun (Phytophthora infestans).

Langkah berikutnya, Syariful menyeleksi gen tahan simpan dengan karakter buah tomat kultivar intan. Ia juga mengidentifikasi secara molekuler dan morfologi tanaman generasi pertama atau hibrida Filial 1 (F1).

Hasil persilangan tomat liar Sletr1-2 sebagai induk jantan dan intan menghasilkan tanaman yang disebut generasi Near Isogenic Line (NIL) atau galur murni yang bersifat homozigot dari generasi BC3 F1. Tanaman NIL itu menjadi tetua perakitan seterusnya.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Jitu Sajikan Kopi Nikmat

Trubus.id-Sajian kopi di kedai milik Sumijo menjadi pelengkap saat menikmati suasana asri di kaki Gunung Merapi. Meski bukan di...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img