Monday, January 20, 2025

Upaya Menjaga Kelestarian Badak Jawa dan Sumatra

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id — Menjaga kelestarian satwa liar agar tidak punah adalah tanggung jawab bersama. Minimal dengan tidak merusak habitatnya. Badak jawa dan sumatra menjadi sebagian satwa yang perlu dijaga kelestariannya.

Prof. Dr. Ir. Hadi Sukadi Alikodra, M.S., ahli satwa liar dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor (IPB), khawatir dengan keberadaan badak jawa dan sumatra yang terancam punah.

“Saya takut badak kita keburu hilang. Ancaman badak jawa dan sumatra sangat tinggi seperti perubahan habitat dan perubahan iklim,” kata Sukadi.

Apalagi, tingkat kelahiran badak cukup rendah, hanya 1–2 ekor per 4 tahun. Celakanya, jarak antara badak jantan dan betina berjauhan hingga 60 kilometer. Ketika betina estrus atau berahi, belum tentu langsung bertemu badak jantan.

Perlu berhari-hari hingga beberapa pekan agar mereka berjumpa. Saat akhirnya bertemu, belum tentu terjadi kopulasi atau perkawinan karena betina tidak lagi berahi. Kesulitan badak berkembang biak memengaruhi populasi mamalia besar itu di alam.

Upaya untuk menyiasati reproduksi badak antara lain dengan teknologi reproduksi berbantu atau assisted reproductive technology (ART). Prof. drh. Arief Boediono, Ph.D., ahli embriologi dari Fakultas Kedokteran Hewan, IPB, salah satu tim penyelamatan badak sumatra di Sarawak (Malaysia) menerapkan teknologi baru itu.

ART merupakan teknologi untuk mengembangbiakkan makhluk hidup yang memiliki kesulitan untuk berkembang biak secara alami. Sejatinya, ART lazim digunakan program bayi tabung di manusia seperti fertilisasi in vitro atau in vitro fertilization (IVF) dengan penyuntikan sperma ke dalam sitoplasma sel telur atau intracytoplasmic sperm injection (ICSI).

Pada kasus badak juga digunakan teknologi ICSI. Alasannya, teknologi IVF memerlukan jumlah sperma yang banyak. Sementara itu, ICSI hanya membutuhkan satu sperma bagus untuk membuahi sel telur dan menghasilkan mudigah atau calon janin badak.

Konsep kerja IVF menggabungkan satu atau lebih sel telur dengan cairan mani berisi kumpulan sperma yang sudah dibersihkan dengan larutan khusus di sebuah cawan petri di laboratorium.

Proses selanjutnya menunggu pembuahan—tembusnya satu sel sperma ke dalam sel telur—terjadi secara alami. Adapun ICSI, cara pembuahan yang terbantukan dengan menyuntikkan sperma langsung ke dalam sitoplasma sel telur.

Bisa juga disebut bypass sperma langsung menembus sel telur. Teknologi itu sangat cocok untuk kondisi badak yang memiliki kualitas sperma kurang baik karena tidak memerlukan sperma yang banyak.

Saat mengambil bahan biologis berupa sel telur dan sperma untuk kebutuhan ART pun sebisa mungkin saat keadaan optimal yakni di umur subur badak jantan dan betina.

“Oleh karena itu, ART merupakan program yang harus disegerakan. Kita harus mengupayakan menyimpan sel telur dan sperma dari badak sumatra yang masih pada usia reprodukstif,” kata Arief.

Sel telur dan sperma yang sudah dikoleksi bisa dibuahi secara in vitro untuk kemudian diprogramkan menjadi bayi tabung oleh induk biologis ataupun induk pengganti.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Budi Daya Buah Premium: Dari Melon hingga Anggur di Rumah Tanam

Trubus.id–Inovasi budi daya buah-buahan semakin berkembang. Pekebun selalu berupaya untuk mencetak buah berkualitas. Buah premium pun turut mendongrak harga.  Hasbullah...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img