Thursday, July 17, 2025

Varietas Sawit Toleran Ganoderma, Tekan Serangan Hingga 50%

Rekomendasi

Trubus.idGanoderma boninense merupakan pengganggu utama tanaman sawit. Jamur anggota famili Ganodermataceae itu merupakan patogen tular tanah. Makin banyak keberadaan inokulum di dalam tanah makin tinggi potensi serangannya.

Kehadiran varietas sawit  toleran ganoderma menjadi harapan  baru bagi pekebun sawit.  Salah satu varietas itu DxP Dami Mas Intermediate Ganoderma Resistant (IGR) besutan PT Dami Mas Sejahtera (Dami Mas).

Varietas toleran ganoderma itu rilis pada 2016 dengan SK Kementerian Pertanian Nomor 78/KPTS/KB.020/1/2016.  Menurut Crop Protection Departement Head SMART Research Institute, Sinar Mas Agribusiness and Food, Mohammad Naim DxP Dami Mas IGR mampu menurunkan serangan ganoderma hingga 50%.

“Munculnya kejadian serangan penyakit ganoderma pada varietas IGR juga lebih lambat,” ujar Naim.

Lebih lanjut ia menuturkan, pada tanaman nonIGR serangan ganoderma muncul pada tanaman belum menghasilkan (TBM) yakni pada 3 tahun pertama. Sementara pada varietas DxP Dami Mas IGR potensi terserang baru pada tahun ke-6.

“Data menunjukkan serangan ganoderma pada varietas IGR 50% lebih rendah. Jika sama-sama tahun ke-5, serangan ganoderma pada varietas IGR itu masih 0% tapi varietas reguler sudah 3,5—4%,” kata Naim.

Tentu hal itu berimplikasi terhadap produksi. Naim memaparkan bahwa berdasarkan data penelitian peningkatan produksi rata-rata DxP Dami Mas IGR hingga 10 tahun mencapai 11—12%.

Sales and Marketing Manager PT Dami Mas Sejahtera, Saistyo Agi Hendiwiyarto,  menuturkan,  potensi produktivitas DxP Dami Mas mencapai 30—35 ton TBS per hektare (ha) per tahun. Potensi Crude Palm Oil (CPO) mencapai 9 ton per ha per tahun. Sementara Oil Extraction Rate (OER) rata-rata lebih dari 25%.

“Itu untuk varietas reguler, jika IGR menambah keunggulan yakni toleran ganoderma,” kata Agi.

Agi menuturkan, DxP Dami Mas IGR merupakan pengembangan DxP Dami Mas yang rilis sejak 2003. Penelitian varietas toleran ganoderma itu sejak 2010. Naim menuturkan, penelitian dilakukan oleh SMARTRI  untuk phenotyping dan divisi SMART Biotechnology Center untuk ghenotyping

Menurut Naim  pengujian itu cukup intensif dan dalam jumlah banyak. Serangkaian proses itu mulai dari menyiapkan inokulum, inkubasi, observasi, konfirmasi, hingga proses memperoleh penanda molekuler (molecular marker).

“DxP Dami Mas IGR menggunakan 6 molecular marker sebagai penanda ketahanan ganoderma,” kata Naim.

Selain menggunakan benih toleran ganoderma, menurut Naim mesti ada pengelolaan ganoderma secara terpadu.

Kehadiran pohon toleran seperti varietas DxP Dami Mas IGR menjadi salah satu jawaban terhadap tantangan ganoderma.

Artikel Terbaru

Hijau 2025: Tren Tanaman Hias yang Sedang Naik Daun!

Trubus.id-Tahun 2025 membawa angin segar bagi para pecinta tanaman hias! Di episode ini, kita kupas tuntas tren terbaru tanaman...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img