Friday, September 22, 2023

Alfamart Bandung Louhan Competition & Expo 2005 Tebaran Pesona sang Cinhua Klasik

Rekomendasi
- Advertisement -

Ikan berajah milik Haryanto itu memang menawan. Sejak hari pertama, penampilannya sudah menyedot perhatian pengunjung. Juri pun dibuat terpesona. “Gerakannya atraktif, proporsi dan bentuk tubuh sempurna. Dipadu dengan gradasi warna yang memikat ia memang unggul dari lou han-lou han lain,” ujar Budi Hartono, juri asal kota Yogyakarta.

Namun perjuangan menggapai mahkota juara tidak semudah yang dibayangkan. Pertama kali berlaga ia harus menghadapi 14 jagoan dari Solo, Jakarta, Makassar, Medan, dan Bandung. Toh, berbekal penampilan prima, penghuni akuarium CHK nomor 33 itu berhasil keluar sebagai kampiun di kelasnya.

Lolos dari babak pertama, perjuangan memperebutkan gelar grand champion semakin berat. Kali ini ikan asal Tim ILM itu harus melawan 10 jawara yang rata-rata berkualitas prima. Tak ayal lagi, persaingan berlangsung ketat. Juri pun sempat kebingungan. “ Selisih nilai sangat kecil, kurang dari 1, karena kekuatan kali ini cukup merata,” ucap Budi.

Perlawanan berat datang dari kampiun kemalau milik Elmer Esco dan golden base kepunyaan Seng Tie. Kedua ikan itu tampil tak kalah memikat dari sang jawara. Sayang kombinasi warna dan proporsi tubuhnya masih kalah dibanding cinhua klasik.

Akhirnya, setelah melalui proses penilaian dan diskusi selama 2 jam keempat juri—Damanhuri, Eff endi, Budi Hartono, dan Acin—sepakat memilih ikan asal Tim ILM itu sebagai pemenang. Keelokan gaya klasik ternyata masih sanggup mengikat Dewi Fortuna.

Seru

Pertarungan keras tak melulu di perebutan grand champion. Di beberapa kelas tontonan seru juga terjadi. Kelas cinhua A misalnya. Penghuni akuarium nomor 11 dan 5 sama sama tampil prima. Namun, berbekal taburan mutiara serta komposisi kepala dan tubuh proporsional, akhirnya ikan milik Elmer Esco di kotak 11 muncul sebagai jawara, mengalahkan cinhua A kebanggaan Kiking Zamorano.

Sementara di kelas non & freemarking klangenan milik Sulistiyanto Wibowo kembali membuktikan kehebatannya. Dengan tubuh bongsor dan warna ngejreng ia berhasil menyisihkan pesaing lain. Sebelumnya di Bengawan Solo Expo and Lou Han Competition 2004 dan Alfamart Solo Lou Han Competition 2005 ikan ini pun tampil sebagai jawara.

Kontes yang digelar 26—29 Mei 2005 di Gedung Hero, Kopo Plaza, Bandung itu, cukup ramai didatangi pengunjung. Apalagi di tempat yang sama juga diselenggarakan kontes cupang dan serama. Menurut Nandi, ketua panitia kontes, ada 200 akuarium yang terisi. Yang cukup membanggakan hasil tangkaran peternak lokal mulai bertebaran. “Ternakan lokal kualitasnya semakin meningkat,” ujar Budi yang kerap menjadi juri di berbagai kota itu.

Peserta datang dari berbagai kota. Gelar juara umum kali ini diraih oleh klub ILM. Ini merupakan pengulangan dari kontes sebulan lalu di Solo. Saat itu pun posisi jawara direbut oleh kampium cinhua klasik. (Laksita Wijayanti)

 

- Advertisement -
- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Menteri Teten Dorong Hilirisasi Bawang Merah Brebes

Trubus.id— Pengembangan produk turunan bawang merah menjadi salah satu solusi mendorong kesejahteraan petani dan usaha kecil menengah (UKM) di...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img