Trubus.id — Petani terus didorong untuk memproduksi beragam produk organik. Begitu juga dengan masyarakat, terus diminta untuk memakai produk hasil pertanian organik. Keduanya saling berperan untuk memajukan pertanian organik di Indonesia.
Emilia Tri Setyowati, Presiden Aliansi Organis Indonesia (AOI), mengatakan, akan terus mengupayakan agar produk organik asli Indonesia dapat bersaing dengan produk di pasar dunia.
AOI bekerja sama dengan anggota dan nonanggota untuk terus mempromosikan produk organik, baik ke petani maupun konsumen. Menurutnya, belum banyak petani di daerah-daerah di Indonesia yang mengetahui bahwa produk yang ditanamnya adalah produk organik.
Oleh karena itu, AOI bekerja sama dengan beberapa lembaga untuk terus mempromosikan produk organik berdasarkan letak geografi.
AOI juga melakukan promosi ke petani yang belum menjadi anggota AOI. Dengan begitu, AOI lebih mudah menjadi fasilitator antara petani dan eksportir, pemerintah, dan juga corporate social responsibility (CSR) sebuah perusahaan (stakeholder). Hal itu sejalan dengan tujuan AOI memperkuat dan memajukan gerakan pertanian organik dan fair trade di Indonesia.
“Khususnya pemberdayaan petani kecil melalui penguatan kapasitas kelembagaan dan manajemen mutu produksi sehingga dapat mengakses pasar yang lebih baik,” jelasnya.
Ia berharap petani kecil lebih berdaulat dan mampu meraih taraf kehidupan yang lebih baik. Hal itu sesuai dengan visi AOI yakni terwujudnya kedaulatan petani dan kehidupan masyarakat Indonesia yang organis serta terjaganya keseimbangan lingkungan.
Prospek dan tantangan pengembangan pertanian organik
Menurutnya, untuk mewujudkan pengembangan pertanian organik Indonesia terdapat tantangan yang cukup besar, yaitu membuka dan membuat pasar.
Saat pasar sudah ada, petani menjadi gencar menanam dan menerapkan sistem organik untuk pertanamannya. Create pasar agar demand selalu ada sehingga supply petani juga ada.
“Jangan sampai permintaan banyak, tetapi tidak ada stok produk yang diminati pasar. Promosi untuk menjual produk organik juga tidak sulit jika sudah ada stoknya. Yang terpenting demand dan supply harus seimbang,” tuturnya.
Terlepas dari itu, menurutnya prospek pertanian organik 5–10 tahun mendatang akan terus meningkat seiring bertambahnya konsumen yang ingin menjaga kesehatan tubuhnya dengan mengonsumsi bahan makanan bebas kimia.
Tren konsumsi produk organik pun mulai tinggi. Konsumen yang awalnya merasa aneh dengan kehadiran pangan organik, sekarang terlihat mulai mengonsumsi dan merasa menjadi kebutuhan hidupnya.