Trubus.id— Ukuran Anthurium hookeri hibrida itu baru seukuran kuku ibu jari (baby size) dan berdaun 3—5 helai. Corak anthurium hibrida itu amat elok. Daun melebar dengan tekstur khas dan guratan tulang daun yang tegas.
Tepi daun melekuk mengikuti tulang daun menimbulkan kesan bergelombang. Tangkai daun pendek menegaskan karakter kokoh pada tanaman. Tanaman itu menjadi buruan para pehobi di tanah air.
Chriestian Denny Stiawan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, melayani permintaan hingga 500—1.000 tanaman per bulan. Harga terendah Rp150.000 per tanaman dengan 3 helai daun.
Omzet Denny dari penjualan anthurium merah jambu itu Rp75 juta—Rp150 juta per bulan. Denny mengatakan, permintaan tanaman remaja atau induk mencapai 50—100 tanaman per bulan. Harganya bervariasi menyesuaikan mutasi warna dan performa tanaman.
Tak hanya pehobi dalam negeri, Denny juga melayani permintaan pembeli mancanegara asal Thailand dan Filipina sejak awal 2023. Pemilik Nurseri Godongmas Garden itu menuturkan, tahun ini kita tembus pasar luar negeri, Thailand dan Filipina.
“Tahun sebelumnya peminat masih dalam negeri. Dari awal 2017 sampai tahun lalu saya masih melayani dalam negeri, seluruh Indonesia,” jelasnya.
Menurut Denny hookeri pink memiliki mutasi warna yang berbeda dari anthurium jenis lain. “Ada seninya tersendiri untuk mengeluarkan warna mutasi hookeri itu. Tidak semua hookerii bisa jadi hookeri pink,” kata Denny.
Berdasarkan pengamatan Denny, ada beberapa rentang warna merah muda yang muncul pada hibrida hookeri. Sebut saja merah darah, merah hitam, merah muda, dan merah muda yang pucat. Merah hitam muncul akibat warna hijau yang bermutasi menjadi hitam. Jenis terakhir rawan pudar bila gen merah muda tidak terlalu dominan dan perawatan kurang optimal.
“Kalau variegata, ada warna merah dan hijau. Warna hijau ada yang menjadi hijau biasa, ada yang menjadi hitam. Hijau bisa bermutasi lagi menjadi hitam. Bagus yang mana? Menurut saya sama saja, bergantung selera,” kata alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu.
Tanaman itu hasil perbanyakan generatif atau dari biji. Satu tongkol buah yang mengandung banyak biji memunculkan karakter dan corak warna berbeda. Induk milik Denny menghasilkan 500—1.000 biji dalam satu tongkol. Bila tanaman baru pertama kali produksi tongkol, hasilnya hanya 200—400 biji per tongkol.
“Saya dapat memperoleh hookeri merah jambu sebesar 50— 70% dari satu kali panen,” kata Denny yang memasarkan hookeri hibrida sejak 2020.