Tidak semua urusan berkebun berjalan mulus. Saat Gunung Merapi di tapal batas Jawa Tengah dan Yogyakarta meletus, hujan abu selama 4 hari menjadi bencana besar bagi usaha Eko Tri Sulistyo. Debu panas itu menerpa ratusan ribu bibit di kebun. Puluhan ribu bibit rusak hingga mati yang menimbulkan kerugian ratusan juta rupiah. Tanaman yang hidup kondisinya rusak sehingga tidak bisa dijual.
“Untuk memulihkan kondisinya perlu waktu 2—3 bulan agar kondisi tanaman layak jual. Pemulihan agak cepat karena masih berupa bibit. Lain dengan bibit besar dan pohon induk. Percabangan banyak patah karena abu menempel di daun. Saat hujan gerimis turun, bobot abu menjadi berat sehingga cabang patah, terutama lengkeng. Kasus lain, 30.000 pohon mangga arumanis gagal di pasarkan karena tidak laku.
Ia kemudian membesarkan bibit mangga itu beberapa bulan, lalu memasarkan lagi. Ternyata belum laku juga. Eko memberikan 30.000 pohon itu secara gratis kepada pedagang langganan pada 2005—2008. Pohon-pohon mangga setinggi 2 m yang tersisa ditebang agar lahan bisa dimanfaatkan. Ia pun pernah gagal memasarkan nangkadak. Langkah penyelamatan melakukan topworking dengan nangka madu. (Syah Angkasa)