Trubus.id — Buah salju banyak ditemukan di Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali. Ternyata, tanaman itu berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Namun, masih banyak yang belum tahu buah salju.
Bahkan, Julianto Samosir saja, salah seorang yang sudah tinggal selama 15 tahun di Bali, belum pernah mencicipi buah salju. Konon, buah itu hanya tumbuh di kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali.
Disebut buah salju karena begitu mencicipinya langsung terasa sensasi dingin seperti es krim. Julianto pun penasaran untuk mencicipi buah salju. Rasa penasarannya terbayar pada 2020. Kebetulan pada Oktober 2020 Julianto tengah berkunjung ke Bedugul.
Saat melintasi salah satu jalan di dekat Danau Beratan, ia mendapati pohon buah salju yang berbuah di tepi jalan. Warga Amlapura, Kabupaten Karangasem, Bali, itu, pun langsung menepi dan memarkir mobil. Di sana ada anak-anak yang memetik buah salju.
Ternyata, bentuk buahnya seperti kacang tanah, tetapi berukuran cukup besar. Pada kulit buah seperti ada bulu-bulu halus seperti beludru. Begitu dibuka, terdapat deretan biji yang diselimuti daging buah berwarna putih.
Menurut Julianto, mungkin itulah sebabnya disebut buah salju. Saat mencicipinya, “Daging buah terasa manis. Teksturnya lembut, tetapi berserat seperti kapas,” kata pemilik Rumah Kebun Organik itu.
Arina Mabruroh juga pernah mencicip buah salju pada 2018. Saat berkunjung ke Bedugul, ia menemukan buah salju di salah satu pedagang buah. Harganya tergolong mahal, yakni Rp40.000–Rp50.000 per kg.
“Mungkin karena di daerah wisata jadi harganya mahal,” kata ibu asal Denpasar, Bali, itu.
Akhirnya, ia pun membeli Rp5.000 saja yang setara dengan 4 buah berukuran kecil. Menurut Arina, sensasi yang pertama kali dirasakan ketika mencicipi buah salju adalah dingin seperti es. Rasa buah yang dingin itu berpadu dengan rasa manis alami. Aromanya pun tidak kuat, tetapi sedikit langu dari kulit buahnya.
