Setelah membaca Trubus edisi Juni 2002, saya sangat tertarik untuk menanam vanili. Bibit setek berumur 8 bulan ditanam di polybag besar, tinggi sekitar 85 cm. Penyangga berupa bambu yang saat ini sudah terlampaui. Keadaan tanaman cukup subur dan sehat, terbukti daun masih sehat berwarna hijau sampai batang paling bawah. Setiap pagi dan sore saya menyiramnya dengan larutan kristalon 13-40-13. Pertanyaan saya:
- Tanaman apa yang paling baik untuk rambatan, di mana bisa diperoleh? Apakah rambatan harus tanaman hidup? Bisakah pohon mangga digunakan untuk rambatan?
- Apakah vanili tidak boleh ditanam di lahan terbuka yang terkena sinar matahari langsung? Cocokkah bila ditanam di bawah pohon mangga?
- Pupuk apa yang paling baik untuk pertumbuhan dan merangsang pembungaan?
- Apakah vanili bisa ditanam dan dikembangkan di dalam pot sampai berbuah? Apa tidak menghambat berbuah?
- Dimana saya bisa mendapatkan buku tentang budidaya vanili?
Hendro Soenarjono
- Untuk perambatan vanili sebaiknya gunakan tanaman hidup, seperti pohon gamal (Gliricidia sp.), kayu jaran (Lannea grandis), lamtoro (Leucena sp.), dan waru (Hibiscus tiliaceus). Pohon mangga tidak baik untuk perambatan vanili. Tanaman perambat harus tumbuh lebih dulu sebelum vanili ditanam. Pangkas secara rutin supaya tidak terlalu teduh. Bibit vanili dari setek batang sepanjang 1 m atau lebih.
- Lahan terbuka tidak baik untuk vanili karena tanaman tidak tahan terhadap sinar matahari langsung yang terik. Ia perlu lingkungan tumbuh yang lembap dan subur, sehingga tidak cocok ditanam di bawah pohon mangga.
- Pupuk kandang ayam atau kompos yang telah jadi sangat baik untuk pupuk dasar. Dosis 3 kg per tanaman. Untuk pembungaan cukup diberi NPK berwarna biru, dosis 100—300 g per tanaman per tahun.
- Vanili dapat ditanam dalam pot ukuran besar/drum di bawah naungan lamtorogung, tetapi buahnya tidak sebaik di tanah. Tanaman vanili hanya baik dikembangkan pada ketinggian 400—700 m dpl, pH tanah 6—7, curah hujan 2.000—3.500 mm per tahun. Jarak tanam 1,0 m x 2,5 m atau 1,2 m x 1,5 m.
- Anda dapat memperoleh brosur mengenai budidaya vanili dan bibitnya di Balai Penelitian Tanaman Industri di Cimanggu, Bogor.***
Fine Compost dan Bokashi
Di lingkungan tempat saya tinggal terdapat cukup banyak kotoran sapi. Kebun di daerah kami mempraktekkan pembuatan fi ne compost dengan bahan utama kotoran sapi, stardek, dan kapur pertanian. Hasilnya dianalisis di laboratorium, tanah mengandung 0,21% N, 0,07% P, 0,78% K, 0,09% Ca++, 0,03% Mg++, 7,27% OC, dan 13,27% OM. Kandungan unsur pupuk kandang kotoran sapi yang saya baca dari buku Bercocok Tanam Padi, Palawija dan Sayuran, terbitan Bimas adalah 0,60% N, 1,15% P, dan 0,45% K. Pertanyaan saya adalah:
- Kenapa pupuk kandang yang dijadikan fi ne compost kandungan unsur N dan P justru menurun. Pekebun pemakai mengeluh karena pertumbuhan tanaman sama saja dengan yang dipupuk kandang biasa?
- Apa kelebihan fi ne compost dan Bokashi jika dibandingkan dengan pupuk kandang biasa?
- Apakah ekonomis pupuk kandang dijadikan Bokashi dan fi ne compost, jika melihat hasil di atas?
- Untuk mengetahui/mengurangi penyakit layu pada sayuran akibat nematoda, pekebun mencampur pupuk kandang dengan insektisida sejenis Furadan 3G. Apa pengaruh Furadan terhadap mikroorganisme pengurai pada pupuk kandang?
Yos Sutiyoso
- Hasil analisis yang berbeda, mungkin disebabkan cara analisis dan bahan yang tidak sama. Angka analisis tinggi, karena bahan baku utama yang belum mengalami pelapukan. Angka rendah setelah bahan mengalami fermentasi. Itu menunjukkan unsur-unsur hara tersedia dapat langsung diserap oleh akar tanaman. Untuk mengetahui hasil di lapangan, hendaknya dibuktikan dengan percobaan. Kedua perlakuan dijajarkan dan dibandingkan.
- Ketiganya sama, hanya saja Bokashi sudah diberi tambahan bakteri pengurai.
- Bila nilai tambah Bokashi atau fi ne compost sepadan dengan hasil yang diperoleh, silakan teruskan pakai. Sebaliknya jika tidak, tinggalkan.
- Insektisida/nematisida Furadan 3 G atau Carbofuran 3 G, hingga kini belum terdengar berpengaruh negatif pada mikroorganisme saprophyt pelapuk pupuk kandang. Ketika terjadi fermentasi pupuk kandang, terjadi peningkatan temperatur hingga 50º C. Sedangkan nematoda pelayu tanaman, Meloidogyne, hanya dapat bertahan hidup hingga 35—40º C. Biasanya nematoda ini berasal dari tanah yang telah berulangkali ditanami tanaman rentan serangan nematoda. Nematoda memperbanyak diri dan sekarang menyerang tanaman Anda.***