Para jawara datang dari berbagai penjuru nusantara. Sebuah bukti, tanah air Indonesia memang kaya raya.
Penantian panjang para peserta Lomba Buah Unggul Nasional 2003 yang mengirimkan komoditas andalannya sejak awal tahun silam berakhir sudah. Pada 29 Januari 2004, para jawara diumumkan di depan khalayak umum yang hadir dalam Pameran Buah Nasional dan Seminar Berbisnis Hortikultura ala Thailand dan Malaysia yang Trubus selenggarakan di Jakarta Hilton International Hotel, Jakarta.
Sebuah perdebatan panjang dan ketat mengiringi keberhasilan para pemenang meraih predikat terbaik. Dari 8 kategori yang dilombakan—durian, jeruk, manggis, mangga, belimbing, duku, salak, dan jambu air—juara untuk kategori salak terpaksa ditiadakan. Sesuai peraturan lomba, setiap kategori minimal diikuti 4 peserta sebagai syarat penilaian untuk menentukan pemenang. Dari 88 peserta, 21 di antaranya berhak menjadi jawara.
Para pemenang
Dari kategori durian, silandak milik Mahyudin asal Pandeglang, Banten, didaulat jadi pemenang pertama. Ia diikuti simemang milik Zarkasi dari Banjarnegara dan kumbokarno milik Sulami, Kendal. Sementara di kategori manggis, ratu buah milik Syarifudin di Pandeglang menempati posisi pertama. Dua pesaing dari Taman Buah Mekarsari, Cileungsi, Bogor—bulat dan mini—harus puas di peringkat ke-2 dan ke-3.
Perdebatan panjang terjadi di kategori mangga. Jumlah nominasi untuk Mangifera indica mencapai 14 peserta. Rupanya selera masing-masing juri sangat menentukan pilihan. Itu suatu bukti kualitas buah yang dikirimkan merata. Toh pada akhirnya lazis djiddan, mangga jumbo dari Jakarta Timur, milik Dr H Fuadi Yatim memenangkan hati para juri. Di tempat ke-2, lagi-lagi mangga besar jadi pemenang, golek campursari asal Blora milik Wahyu Mulyaningsih, SPd. Sementara gelar terbaik ke-3 jatuh ke tangan sengir milik Shintawatie dari Gunungkidul, Yogyakarta.
Pada kategori jeruk dan jambu air, proses penentuan juara lebih cepat. Jeruk soe asal Nusa Tenggara Timur, yang memang kesohor bagus, menjadi pemenang pertama. Di tempat ke-2, ada hickson—juga asal NTT, keduanya milik Iwan Santoso—dan siem pamekasan di tempat ke-3. Sementara apple rose dan citra, koleksi JK Soetanto, dari Ciputat, Jakarta Selatan, menjadi pemegang gelar terbaik pertama dan ke-2 kategori jambu air. Di tempat ketiga, muncul MS-2 milik Taman Buah Mekarsari, Cileungsi, Bogor.
Di kelas duku, rasuan milik Zainal Arifi n, SP asal Ogan Komering Ulu, mengungguli sumber asal Kudus milik Sutomo dan kepayang—juga asal OKU, milik Bambang. Sementara pemenang kategori belimbing adalah dewa baru di posisi pertama; dewi murni, kedua; dan dewi, ketiga. Dua pemenang pertama merupakan koleksi Mubin Usman di Depok; dewi milik H Thariq Basalamah di Leuwiliang, Bogor. (Evy Syariefa)