Sunday, September 8, 2024

Bisnis Wortel Mulai Dilirik

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id—Direktur Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas), Soekam Parwadi memprediksi wortel berpeluang bisnis bagus pada 2023. Hal itu tak lepas dari peran pemerintah yang menutup keran impor wortel pada 2017.

Menurut Soekam prospek wortel cukup bagus lantaran makin banyak petani yang menerapkan pascapanen secara modern.“Mereka menentukan usia panen, sortasi, pengkelasan, pencucian, pengemasan, hingga branding,” tutur Soekam.

Hal itu membuat pasar wortel lebih bergairah di masa mendatang. Namun, harga wortel sedikit lebih mahal dibandingkan dengan penanganan pascapanen konvensional. Soekam mengatakan, meski demikian konsumen lebih memilih yang modern. Alasannya karena lebih efisien.

“Jika mereka membeli wortel dengan penanganan pascapanen konvensional paling yang dimakan hanya 50—75%, sisanya tidak dimakan,” kata Soekam. Bandingkan dengan wortel modern yang bisa dikonsumsi 100%.

Permintaan wortel yang meningkat mendorong banyak petani membudidayakan wortel. Petani di Desa Merdeka, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Sumatra Utara,Wibawa Sembiring Pandia, mengatakan di Kabupaten Karo makin banyak petani wortel. Selain menguntungkan, permintaan juga tinggi.

Permintaan yang datang mencapai 500 ton per pekan. Namun, Wibawa baru bisa memasok 80—100 ton wortel per pekan.Harga wortel pada pertengahan Desember 2022 di tingkat petani mencapai Rp4.000 per kg.

“Saya hanya mengambil untung bersih sekitar Rp800 per kg,” tutur Wibawa.

Ia bekerja sama dengan 10 petani wortel. Setiap petani membudidayakan wortel di lahan 2 hektare (ha), sedangkan kebun wortel milik Wibawa seluas 6 ha. Wibawa mengatakan biaya produksi wortel hanya Rp20 juta—Rp 25 juta per ha per musim tanam. Kalau kondisi kurang baik, tetap bisa panen dan mendapat uang Rp35 juta.

Wibawa membagi kualitas wortel menjadi empat kelas atau grade, yakni M, S, SS, dan reject. Wortel kelas M berbobot 200 gram per umbi, S (150 g), SS (80—100 g), dan sisanya reject. “Reject itu biasanya wortel yang patah saat pencucian,” tutur Wibawa.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Produksi Ikan Nila Milik Pembudi daya di Sumatra Barat Meningkat dengan Sistem Bioflok

Trubus.id—Pembudi daya di Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatra Barat,  Dwi Fandy mampu menuai 450 kg dari kolam berukuran 40 m2....
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img