Sunday, October 1, 2023

Pengembangan Budidaya Ikan Nila Sistem Bioflok di Papua

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id—Kementerian Kelautan dan Perikanan mengembangkan budidaya ikan nila di Papua. Selain sebagai salah satu upaya meningkatkan produksi perikanan budidaya nasional, minat konsumsi ikan nila di Papua juga tinggi.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Tb Haeru Rahayu, mengatakan Papua mempunyai potensi lahan sangat luas, termasuk di Jayapura dan cocok untuk pengembangan budidaya ikan nila.

“Harapannya ini mampu meningkatkan produksi dan ekonomi di Jayapura dan Papua pada umumnya,” kata Tebe—sapaan akrab Tb Haeru Rahayu.

Pengembangan budidaya ikan nila di Papua ini diharapkan mampu mendukung peningkatan produksi budidaya ikan nila nasional yang ditargetkan mencapai sekitar 2 juta ton di 2023.

Selain untuk konsumsi lokal, ikan ini juga merupakan komoditas ekspor terutama ke Amerika Serikat. Nila yang diekspor dalam bentuk fillet.Lebih lanjut, Tebe menambahkan bahwa saat ini, bisnis budidaya ikan nila masih menjadi salah satu bisnis yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia.

Pasalnya, pengelolaan budidaya nila relatif mudah. Selain itu, komoditas ikan nila sangat diminati masyarakat dan memiliki daya tahan yang baik terhadap penyakit.

“Ikan nila termasuk ikan yang kuat terhadap serangan penyakit, masa pemeliharaan hanya 3 sampai dengan 4 bulan,” tuturnya, dilansir dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Oleh karena itu komoditas ini sangat cocok untuk menjadi usaha dan bisnis budidaya di masyarakat, karena berpeluang menghasilkan keuntungan besar. Tebe menuturkan selain udang dan komoditas lain, ikan nila pun akan menjadi prioritas untuk terus dikembangkan. \

“Bukan hanya untuk kebutuhan dalam negeri tapi untuk ekspor,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Tatelu, Christian Maikel Eman, menjelaskan budidaya ikan nila di Papua menggunakan sistem bioflok. Keunggulan budidaya ikan nila sistem bioflok antara lain, padat tebar lebih tinggi bisa mencapai 100 ekor/m³, sehingga panen bisa lebih banyak.  

Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Nila Sistem Bioflok, Pokdakan Raliyauw, Frans Pouw merasa untung berkat budidaya nila sistem bioflok. Keuntungan dengan bioflok, mudah dalam perawatan, pascapanen juga mudah, dan bisa menghemat pakan.

“Satu kolam bioflok kami tebar 1.000 ekor, ditargetkan panen 250 kg per siklus per kolam. Kami menargetkan bisa berhasil panen ikan nila sebanyak 2 ton dari 8 kolam per siklus,” terangnya.

- Advertisement -
- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Cara Membuat Gula Aren Cair

Trubus.id— Saat ini kopi gula aren menjadi minuman favorit di kalangan anak muda. Cita  rasa dan aroma yang nikmat...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img