Konsumsi jus stroberi, pisang, dan bit ampuh mengatasi kristal oksalat alias batu ginjal.

Asrullah siap berangka kerja ketika tiba-tiba pinggang kanannya nyeri dan panas yang hebat. Semula ia mengira masuk angin akibat kelelahan. Itulah sebabnya Asrullah meminta istri untuk membalurkan balsem di pinggang dan sekitarnya. Alih-alih membaik, rasa nyeri semakin bertambah parah. Dengan badan berkeringat dingin, akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke tempat tidur dan terpaksa absen kerja pada hari itu.
Perasaan menyiksa itu berlangsung selama 3 jam. Setelah itu perlahan kondisi pinggangnya terasa normal lagi. Saat itu Asrullah belum menganggap hal yang baru saja dialami sebagai pertanda penyakit serius. Kecurigaan Asrullah mulai muncul saat nyeri mendadak itu dalam frekuensi yang semakin sering. “Awalnya 4 hari sekali, tetapi semakin lama semakin sering hingga setiap 2 hari pasti kambuh sakit di bagian pinggang itu,” ujarnya.
Hindari operasi
Kondisi itu sangat mengganggu kehidupan keseharian dan pekerjaan Asrullah. Pria 32 tahun itu pun memutuskan untuk memeriksakan ke dokter spesialis penyakit dalam pada sebuah rumahsakit di kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Berdasar keluhan awal, dokter kemudian memindai tubuh Asrullah. Beberapa jam kemudian dokter menunjukkan hasil pemeriksaan kepada Asrullah.
Ia kaget bukan kepalang karena ternyata ada batu kristal dalam ginjalnya. Ukurannya cukup besar yaitu berdiameter 1,5 cm. “Saya sering kurang minum air dan menahan buang air kecil saat kerja. Harap mafhum, sebagai operator crane pada proyek konstruksi setinggi puluhan meter, naik turun sangat merepotkan dan makan waktu. Bisa-bisa saya dimarahi atasan karena pekerjaan terganggu,” ujar penggemar teh kental itu.
Menurut dr Rully Rusli SpPD dari Rumah Sakit Khusus Ginjal R.A. Habibie, Bandung, Jawa Barat, teh dapat memicu batu ginjal. “Teh banyak mengandung oksalat. Ginjal dapat menghilangkan oksalat dari dalam darah. Namun, pada kondisi kadar zat terlalu tinggi maka zat itu dapat berpisah dari urine bergabung dengan kalsium. Endapan kalsium oksalat yang mengeras, mengkristal, itulah yang sering disebut dengan batu ginjal,” ujar Rully.
Dokter mengatakan, Asrullah harus opname dan segera menjalani operasi atau ditembak dengan laser. Asrullah menolak saran dokter untuk dirawat secara intensif di rumah sakit dan menjalani operasi. “Terutama karena alasan biaya operasi atau perlakuan dengan laser yang sangat mahal,” ujarnya. Ayah tiga anak itu memutuskan untuk mencari alternatif pengobatan selain medis.
Sari buah
Selama sekitar 3 bulan sejak mendiagnosis pada 2014 Asrullah dan keluarga mengusahakan kesembuhan, tetapi perbaikan kondisi tidak kunjung terlihat. Pada bulan ke-4, Asrullah mengonsumsi minuman sari buah-buahan dan umbi yang antara lain berbahan bit, stroberi, dan pisang. Minuman itu tersedia di pasaran sehingga ia tak perlu repot meracik sendiri. Ia tinggal minum jus sari buah itu 3 kali sehari dengan takaran 5 ml sekali minum setelah makan.
Ia minum jus bercitarasa manis tanpa tambahan bahan apa pun. Perbaikan kondisi kesehatan Asrullah terus terjadi. “Saya merasakan badan lebih bugar daripada sebelumnya,” kata Asrullah. Tiga bulan setelah rutin konsumsi jus buah itu ia menahan sakit saat berkemih. Ketika itulah ia mengeluarkan batu ginjal. “Ukurannya sudah lebih kecil daripada saat dulu pertama diperiksakan ke dokter. Namun, karena bentuknya masih berupa kristal, sakit juga saat keluar,” ujar Asrullah.

Ia terus melanjutkan mengonsumsi jus sari buah itu disertai pola makan teratur dan konsumsi air yang banyak. Hingga November 2016 atau hampir 2 tahun sejak rutin mengonsumsi sari buah itu ia tak merasakan gangguan batu ginjal. Secara ilmiah buah-buahan bahan baku jus memang terbukti mengandung khasiat untuk membantu penyembuhan batu ginjal.
Prof R. Saranya dari Departemen Bioteknologi, Mother Teresa Women’s University, Tamil Nadu, India, pada 2013 membuktikan khasiat buah bit Beta vulgaris. Saranya membuktikan bit ampuh mencegah kristalisasi kalsium oksalat. Sampai kini urolithiasis atau penyakit batu ginjal disebabkan oleh timbunan kalsium oksalat yang seiring berjalannya waktu kemudian mengeras dan mengkristal.
Riset Saranya yang dimuat dalam International Journal of Pharmaceutical Sciences itu dilakukan dengan cara menambahkan larutan ekstrak bit pada preparat yang berisi 50 mMol per liter cairan CaOx atau kalsium oksalat. Perlakuan dosis ekstrak bit yang diaplikasikan pada penelitian itu adalah 0,5 mg, 1 mg, 2 mg, dan 3 mg per ml. Untuk kontrol ia menggunakan larutan CaOx tanpa penambahan zat apa pun.
Sinergi buah berkhasiat
Hasil pengamatan menunjukkan, penambahan cairan ekstrak bit 3 mg per ml menghambat pembentukan kalsium oksalat paling besar yaitu 96%. Aktivitas penghambatan semakin meningkat seiring dengan penambahan konsentrasi ekatrak bit. Saranya menduga kemampuan bit untuk menghambat pembentukan kalsium oksalat terkait dengan banyaknya senyawa saponin pada bit. Bit memiliki 11 tipe saponin.
Bahan lain dalam jus itu adalah stroberi Fragaria x ananassa yang juga andil dalam mengatasi batu ginjal. Namun, cara kerjanya memang tidak secara langsung menyerang ke kristal kalsium oksalat itu. Menurut Charu Gupta dari Amity University Uttar Pradesh, India, kandungan antioksidan stroberi menangkal radikal bebas yang merupakan pangkal dari penyebab penyakit berat.

Gupta mengatakan stroberi juga kaya vitamin C yang berfungsi memperbaiki sel-sel yang rusak dan meningkatkan imunitas tubuh melawan serangan penyakit. Stroberi sangat fleksibel untuk digabung dengan buah lain dalam bentuk jus tanpa mengubah khasiat. Menurut dr Rully Rusli, Sp PD gaya hidup sehat seperti banyak minum air putih, kurangi makanan kaya oksalat, mengurangi jumlah garam pada makanan, dan memilih sumber protein nabati dapat mengurangi risiko batu ginjal.
Mengenai pemanfaatan buah sebagai herbal untuk mengatasi batu ginjal, Rully mengatakan sebaiknya untuk pencegahan. Kalau kristal sudah terbentuk, tindakan medis yang bisa dilakukan adalah pembedahan atau dihancurkan dengan Estracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). ESWL adalah pemcahan batu ginjal dengan gelombang kejut dari luar tubuh. Lebih aman dari pembedahan, tapi biayanya saat ini masih mahal.
Menurut herbalis dari Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ujang Edi, menyarankan untuk memanfaatkan sari buah sebagai usaha pencegahan. “Memang ada buah yang mengandung zat yang dapat membantu menggerus kristal batu ginjal, tetapi memerlukan waktu lama,” ujarnya. Ia sering menangani penyakit batu ginjal dan meresepkan gempur batu, keji beling, daun kumis kucing, rimpang kunyit, dan meniran. (Muhammad Hernawan Nugroho)