Sunday, November 10, 2024

Cara Efektif dan Ekonomis Mencegah Tungau pada Budidaya Jamur Tiram

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id — Serangan tungau merupakan momok bagi petani jamur tiram. Kehadiran serangan tungau berisiko merugikan petani karena berpotensi gagal panen. Untuk mencegah serangan tungau, petani jamur bisa mencontoh cara efektif dan ekonomis yang dilakukan oleh Munadi, S.E., petani jamur di Indramayu.

Munadi mengaku sempat merugi hingga 60 persen karena serangan tungau. Itu ia alami saat awal terjun budidaya jamur. Menurut petani jamur di Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, tantangan petani jamur di dataran rendah adalah serangan tungau.

Kumbung jamur milik Munadi berada di ketinggian kurang dari 40 meter di atas permukaan laut (m dpl). Untuk mencegah serangan tungau, Munadi menerapkan penyusunan tingkat 2 baglog di kumbung. Selain itu, Munadi juga menjaga proses sterilisasi (steam) untuk mengatasi tungau.

Ia memanfaatkan drum bekas berdiameter 2,5 m berkapasitas 350 baglog. Lama pengukusan 6 jam, bertekanan 2 bar, dan suhu 100°C. Munadi menutup drum dengan terpal agar suhu stabil. Lazimnya, terpal mengembang setelah 2 jam pengukusan.

Ia mempertahankan api hingga 4 jam. Munadi memastikan suhu tetap stabil agar proses sterilisasi optimal. Jika proses sterilisasi kurang maksimal, tungau bisa berkembang dan hidup di baglog. Sebab, telur tungau di dalam baglog belum mati.

Selain itu, proses sterilisasi dan pengemasan media tanam dalam plastik harus dilakukan pada hari yang sama. “Itu lebih aman dibandingkan jika sterilisasi dilakukan pada hari selanjutnya. Itu pasti tingkat kegagalannya tinggi,” ujar Munadi.

Namun, jika mau pengomposan terlebih dahulu, lebih bagus. Sebelum pengemasan ke plastik, pekebun dapat mengomposkan media tanam yang sudah tercampur selama 2 hari.

Pengomposan mengurangi beban steam 30–40 persen. Artinya, kombinasi antara pengomposan dan steam membuat proses sterilisasi baglog menjadi lebih sempurna. Risiko kegagalannya pun rendah. Petani jamur sejak 2021 itu juga rutin menyemprotkan air menggunakan jet cleaner ke area kumbung berukuran 15 m × 9 m.

Interval penyemprotan 30 menit ketika cuaca panas. Durasi penyemprotan 5 menit. Menurut Munadi, petani bisa memperkirakan penyemprotan ideal sesuai luas kumbung masing-masing. Munadi menuturkan, jika semua treatment tadi dilakukan, serangan tungau bisa ditekan hingga 80 persen.

Munadi mengatakan, biaya tambahan yang diperlukan cukup ekonomis. Harga alat steam manual Rp1.000.000, bahan bakar kayu Rp20.000, jet cleaner Rp800.000, dan biaya listrik per bulan Rp100.000. Dengan begitu, total biaya tambahan Rp1.920.000.

“Sangat ekonomis bagi petani. Serangan tungau juga dapat dicegah,” kata Munadi.

Menurut Munadi, petani kecil harus bisa memanfaatkan alat sederhana untuk mengatasi permasalahan itu. Bahkan, Munadi kerap memanfaatkan baglog yang terkontaminasi tungau. Ia mengumpulkan baglog, menambah nutrisi, kemudian mengolah lagi. Ia tidak akan membuang baglog selama masih dapat mendaur ulang bahan itu.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Berdayakan Peternak Lokal, Pemuda di Banyuwangi Olah Susu Jadi Minuman Kekinian

Trubus.id—Pemuda asal Kelurahan Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rachmad Hidayat, S.Kom., memilih berbisnis olahan susu sapi. Produk...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img