Trubus.id—Salah satu ikan tawar yang bernilai ekonomis yakni ikan baung. Daging ikan anggota famiili Bagridae itu berkualitas baik dan bernilai gizi tinggi. Masyarakat di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan lazim mengolah ikan baung segar atau diasap.
Ikan itu tidak hanya populer di dalam negeri, tapi juga di beberapa negara di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Harga ikan baung Rp30.000—Rp40.000 per kg di pasar nasional. Harga itu lebih tinggi ketimbang ikan air tawar lain seperti lele dan ikan nila.
Menurut peneliti ikan baung di Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan Bogor Drs. Jojo Subagja, M.Si., komersialisasi dan budidaya masif ikan baung masih terbatas. Alasannya belum adanya panti benih yang memproduksi benih ikan baung.
Selain itu, induk ikan baung mengandalkan tangkapan alam sehingga belum teradaptasi dengan lingkungan baru. Lazimnya siklus reproduksi ikan baung terjadi pada musim hujan dengan puncak pemijahan pada Oktober—Desember.
Pembenihan ikan baung dapat dilakukan secara semi-alami dan buatan. Kegiatan itu meliputi penyuntikan hormon, stripping, pembuahan telur, dan inkubasi telur. Sperma ikan jantan juga didapat dari hasil pembedahan. Satu induk jantan yang dibelah cukup untuk membuahi tiga ikan betina (baca boks: Pijahkan Ikan Baung).
