Trubus.id — Apakah yang menjadi musuh besar para pekebun durian? Penyakit busuk pangkal batang alias patch cancer jawabannya. Begitu ia hadir di kebun, celakalah sang pemilik lantaran tingkat kematian pohon bisa sampai 70%.
Busuk pangkal batang Phytophthora palmivora tidak hanya merepotkan pekebun. Para pakar pun merasakan beratnya menanggulangi kehadiran penyakit itu. Ciri pertama kehadirannya diketahui jika ada monitoring rutin dan teliti.
Gejala itu begitu kecil, hanya berupa bercak cokelat busuk berair. Lokasi favorit di dekat pangkal batang, walaupun mungkin saja ada di batang utama. Busuk pangkal batang biasanya hadir pada peralihan musim kemarau ke hujan.
Cendawan ini dorman (tidak aktif) di musim kering. Begitu hujan turun, kelembapan dan suhu meningkat sehingga sang cendawan berpeluang mengamuk. Lazimnya, setelah satu pohon terinfeksi, dalam waktu singkat soil borne disease ini menyebar ke pohon lain melalui aliran air di tanah, alat-alat pertanian, sepatu, dan bahkan udara (air borne disease).
Keterlambatan penanganan bisa menimbulkan kematian lebih dari 70%. Jika durian Anda sudah terserang Phytophthora palmivora, pekebun disarankan untuk memberikan fungisida pilihan.
Ada 3 alternatif fungisida yang bisa pekebun pilih di antaranya, Alliete, Previcur N, atau Ridomil. Sebelum memakai fungisida, bercak cokelat basah berair itu dikerok sampai batang terlihat bersih dan putih.
Selanjutnya, bekas korekan dioles salah satu dari 3 fungisida tersebut. Dosisnya 5 gram/liter untuk Alliete, sedangkan untuk Previcur N dan Ridomil sebanyak 3 ml–5 ml/liter. Frekuensi seminggu sekali kalau serangan sudah parah sekali.
Sementara itu, langkah preventif atau pencegahan yang dapat dilakukan dengan cara melabur batang pohon dengan bubur bordo atau TB-192. Bubur bordo biasanya dibuat sendiri.
Pembuatan bubur bordo cukup mudah. Siapkan bahan terusi 150 gram, kapur tohor atau gamping 150 gram, dan air bersih 10 liter. Terusi ditumbuk hingga halus, lalu dilarutkan dalam air bersih. Sementara itu, kapur diberi air sedikit agar retak-retak, lalu tumbuk hingga halus.
Ayak bahan itu dan buang bagian yang kotor. Masukkan kapur dalam larutan terusi sedikit demi sedikit dan aduk. Agar mudah, tambahkan air. Hasilnya, bubur bordo yang putih kehijauan. Jika akan digunakan, encerkan larutan dalam 10 liter air bersih, baru oleskan ke tanaman.
Namun, sebelumnya diuji coba terlebih dahulu. Caranya, kembang sepatu merah digosokkan pada kertas putih. Kertas lalu dicelupkan pada larutan bordo. Bila warna merah pada kertas berubah biru, bubur bordo siap digunakan. Bubur bordo tidak tahan simpan sehingga harus langsung habis usai dibuat.
Adapun langkah preventif juga bisa dari teknik budidaya, penanaman berjarak 10 m × 10 m, diiringi pemangkasan cabang bawah dan penyiangan sangat dianjurkan.