Trubus.id— Pemilihan bibit dan pakan menjadi faktor ikan kerapu tumbuh optimal. Menurut ahli akuakultur di Institut Pertanian Bogor, Dr. Ir. Irzal Effendi, M.Si., pembudidaya harus selektif dalam memilih benih kerapu.
Peternak harus membeli benih yang sudah terjamin kualitasnya. “Karena belum ada sertifikasi khusus kerapu, minimal pastikan bahwa pembenih itu sudah mendapatkan sertifikat, seperti Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) atau sertifikasi IndoGAP,” kata Irzal.
Dengan bukti sertifikasi setidaknya produk perikanan budidaya itu sudah terjamin dari lembaga yang berwenang. Pilih benih berukuran seragam, tidak ada cacat pada tubuh, dan responsif pada gangguan.
“Benih yang responsif saat kita ganggu, itu menandakan bahwa benih sehat,” ujar Irzal.
Kualitas benih yang baik mempunyai pengaruh besar pada pertumbuhan kerapu. Selain faktor benih, pertumbuhan kerapu juga dipengaruhi oleh jenis pakan. Menurut Irzal kerapu tergolong ikan predator sehingga ikan rucah bagus sebagai pakan.
Pakan alami membuat tingkah laku kerapu agresif, sehingga membuatnya lebih sehat. Kualitas daging pun lebih padat dan bercita rasa khas. “Para maniak kuliner kerapu pasti tahu, bedanya antara kerapu yang diberi pakan rucah (alami) atau pakan pelet,” kata Irzal.
Namun, sering kali ketersediaan ikan rucah terbatas dan tergantung musim. Hal itu menyebabkan para peternak lebih memilih menggunakan pakan buatan (pelet). Menurut doktor Akuakultur alumnus Institut Pertanian Bogor itu untuk mempercepat pertumbuhan, pakan buatan dapat menyamai pakan rucah.
Kuncinya kandungan protein dalam pakan buatan tinggi. Protein yang lebih tinggi akan membuat pertumbuhannya lebih cepat. Protein itulah yang akan dijadikan sebagai sumber energi. Idealnya kandungan protein 36—42%.
Namun, soal kualitas rasa daging yang dihasilkan, pakan buatan belum bisa menggantikan pakan alami.
