Trubus.id— Pakan buatan pada budidaya intensif sangat diperlukan. Apalagi pada budidaya ikan gurami. Sebaiknya pakan buatan menjadi pakan utama gurami. Pelet bisa diracik sendiri atau menggunakan pakan jadi buatan pabrik.
Pelet harus terapung. Untuk membuat pelet terapung, pilih material pelet dari bahan formulasi yang bisa bertahan di permukaan. Bisa juga pakai pakan tenggelam, asal gurami sudah mencapai bobot di atas 500 g.
Gurami sebesar itu memang lebih banyak berada di bawah permukaan air. Pelet floating diproduksi dengan peralatan canggih sehingga tidak mungkin dibuat dalam skala kecil. Pakan buatan pabrik biasanya mengandung protein 25%—28%.
Pakan tenggelam biasanya harganya lebih mahal. Untuk menekan biaya, peternak dapat mengurangi bahan sumber protein dalam pakan buatan sehingga kandungannya hanya 18—20%. Jika dikejar sampai 25%, biaya pembuatan bahan pakan hampir sama dengan harga pakan pabrik.
Unsur tumbuhan dengan 100% pakan buatan, bisa membuat gurami tumbuh lebih cepat. Sayangnya, tingkat kematian tinggi. Penyebabnya, ikan kekenyangan atau sebah. Berdasarkan penuturan beberapa peternak, gurami yang diberi pakan pabrik 100% pertumbuhannya cepat, tetapi dagingnya lembek dan tidak tahan transportasi.
Ia gampang mati saat dibawa jarak jauh. Sebagai hewan herbivora, unsur tumbuhan dalam pakan memang sangat penting. Oleh karena itu, sebaiknya bahan baku unsur protein harus didominasi dari sumber tumbuhan atau nabati.
Bahan yang bisa dipakai, antara lain, tepung kedelai atau bungkil kacang tanah. Protein sangat diperlukan dalam pertumbuhan gurami. Hasil penelitian Balai Penelitian Perikanan Air Tawar, Sukamandi, benih gurami 10 g yang diberi pakan dengan kandungan protein 29% pertumbuhannya mencapai 31,09 g.
Bila kandungan protein ditingkatkan sampai 40%, ia dapat mencapai bobot 39,80 g dalam waktu 14 hari. Pemberian daun sente diperlukan guna menambah unsur protein nabati yang belum tercukupi.
Dosis pakan menjadi faktor penentu pertumbuhan. Secara umum, gurami memerlukan pakan pelet 85%, daun 15% dari jumlah pakan per hari. Biasanya peternak memberi pakan 1,5—2% berat badan per hari.
Supaya protein nabati terpenuhi, ditambah daun sente 6—7% per berat badan per hari. Dengan cara itu pertumbuhan gurami normal. Pemberian pakan tidak boleh asal tabur. Sebarkan pelet sedikit demi sedikit. Misalnya 2—3 putaran setiap kolam per satu jam pakan. Waktu pemberian pakan 3—5 kali sehari.
Semakin besar gurami, waktu pemberian pakan dipersingkat 3—4 kali. Yang tak kalah penting, ukuran pelet. Sesuaikan pelet dengan bobot ikan. Ikan kecil tidak akan merespon pakan berukuran terlalu besar.
