Dak berukuran 8 m x 4 m di lantai 2 kediaman Oping Sulistio disesaki 50 pot anggrek cattleya yang saling bergantian memamerkan bunga. Padahal, lokasi kediaman penggemar anjing itu hanya 4 km dari tepi pantai utara di Cirebon. Angin laut yang kering kerap menerpa. Sinar matahari memanggang sepanjang 12 jam. Suhu rata- rata di sana saat kemarau mencapai 34oC pada siang hari; malam 27oC. Itu mementahkan anggapan umum selama ini, bahwa cattleya baru mau berbunga di daerah dingin.
Supaya anggrek asal Amerika Tengah itu hidup nyaman, pria 57 tahun itu memalangkan tiang-tiang penyangga setinggi kira-kira 3 m. Di atasnya-juga sisi kanan dan kiri-dibentangkan shading net berkerapatan 50% untuk meredam paparan sinar matahari. Setiap hari lantai dan tanaman-kecuali yang berbunga-disemprot pagi dan sore. Penyemprotan dengan sprayer berpompa sehingga menghasilkan kabut air. Itu ditambah dengan pemberian pupuk daun setiap 3 hari dan penyiraman air beras setiap 2 hari.
Pupuk daun yang dipakai bergantian. Seminggu pertama pakai yang berkadar NPK seimbang, minggu berikutnya dengan kandungan P dan K tinggi untuk merangsang pembungaan. Umumnya, cattleya butuh periode gelap hingga 13 jam untuk berbunga. Toh, aturan periode gelap itu tidak lagi berlaku untuk cattleya modern. Jadi, tidak ada hambatan membungakan cattleya di dataran rendah yang panas. Hanya saja di dataran rendah ukuran bunga cenderung lebih kecil dengan sepal yang lebih tipis. Sementara di dataran tinggi, cattleya bersosok bongsor, tebal, dan warna lebih cerah.