Sebanyak 55 cupang itu hidup nyaman di rak berukuran 100 cm x 45 cm setinggi 120 cm
Rak itu terlihat kokoh meskipun berbahan papan partikel. Bagian depan rak itu dibiarkan terbuka dan bagian belakang diberi penutup tripleks. Rak itu terdiri atas 5 papan bertingkat seluas 4.500 cm2. Bahannya sama: papan partikel. Itulah tempat menaruh rak plastik berisi aneka cupang seperti plakat, serit dan halfmoon.
Di setiap papan bertingkat itu memuat 7 rak plastik berukuran 15 cm x 10 cm. Dengan 5 papan bertingkat itu, bagian depan rak bisa menampung 35 rak plastik. Bukan hanya itu, kedua sisi rak juga dibuat sama dan masing-masing sisi itu dapat memuat 10 rak plastik. Total jenderal bila dihitung keseluruhan rak itu menampung 55 cupang.
Desain rak untuk memelihara cupang itu adalah inovasi terbaru dari Newa Techo Industria asal Italia yang diperkenalkan pada Aquarama 2013 di Singapura. Desain rak yang sederhana itu menyedot perhatian para pehobi cupang tuan rumah. “Idenya menarik dan cocok untuk di rumah kecil,” ujar Johan Faith, pehobi yang menetap di rumah susun di kawasan Ang Mo Kio, Singapura.
Sederhana
Menurut Giacomo Cauli dari Newa, inovasi rak cupang itu sudah diperkenalkan sejak setahun lalu. Dasar inovasi itu adalah banyak penghobi, terutama di perkotaan yang terbatas tempat untuk memelihara cupang. “Rak cupang ini bisa ditaruh di ruang tamu atau ruang keluarga,” ujar Giacomo.
Jelas itu kabar baik bagi pehobi cupang di tanahair yang selama ini sebetulnya sudah memelihara cupang di stoples plastik. “Kalau memang bisa memuat banyak cupang dan tidak rumit bisa dipakai di sini,” ujar Ginanjar Wibowo, mania cupang di Kebonjeruk, Jakarta Barat. Hal sama disampaikan oleh Didik Wijaya, warga Indonesia yang tinggal di kawasan Mount Vernon Road, Singapura. “Saya akan beli satu set sesudah pameran selesai,” kata pemilik 20 serit itu. Harga satu set rak cupang itu mencapai Rp4,5-juta.
Harga cukup mahal untuk ukuran kantong pehobi cupang di tanahair itu sebanding dengan fasilitas yang ditawarkan. Selain rak sebagai rumah cupang, juga tersedia seperangkat alat agar cupang hidup nyaman. Rak itu dilengkapi dengan mesin aerasi yang mampu menyemburkan udara ke seluruh rak plastik. Posisi selang aerasi dari mesin aerasi itu terletak di tengah-tengah rak. “Bila sebuah rak diambil, selang di rak tinggal dicabut,” ujar Giacomo. Selanjutnya untuk menutup aliran udara yang menyembur selama 24 jam, selang nantinya ditancapkan di lubang khusus yang sudah dipersiapkan di samping rak plastik.
Fasilitas lain yang disediakan adalah lampu. Pada setiap dudukan rak plastik diberi lampu yang terangnya mirip lampu senter. Lampu itu bisa disetel otomatis sehingga menyala pada jam-jam tertentu, terutama saat malam. Dengan kehadiran lampu, cupang bisa dilihat jelas pada tengah malam tanpa mengandalkan lampu ruangan.
Pakan
Industria di Italia
Menurut Thummanonkij Ketdumrongkun dari Siam Ornamental Fish di Bangkokyai, Bangkok, Thailand, rak yang ditampilkan pula di anjungan Kementerian Kelautan dan Perikanan Thailand itu juga praktis dalam pemberian pakan. Pakan berupa pelet atau jentik nyamuk, misalnya, tinggal disusupkan melalui lubang seukuran kelingking balita di kedua ujung diagonal penutup dari rak plastik.
Meski sederhana, desain itu masih memiliki sedikit kelemahan, yakni saat proses penggantian air. Harap mafhum, proses yang dilakukan setiap 7—8 hari itu masih perlu dilakukan secara manual. Kondisi itu sengaja diciptakan untuk menghindari cupang dari penyakit. “Bila seekor cupang sakit dan air yang dipakai sama, seluruh cupang bisa terkena penyakit semua,” ujar Giacomo beralasan. Nah dengan kehadiran rak cupang itu Anda kini tidak perlu pusing memelihara puluhan cupang di tempat sempit. (Dian Adijaya S)
