Tuesday, March 4, 2025

Danau di Gunung Kelimutu Memiliki Tiga Warna, Ini Penjelasannya

Rekomendasi

Trubus.id — Danau triwarna di pucuk Gunung Kelimutu, Kabupaten Ende, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, terdiri atas 3 warna yang berubah-ubah. Ketiga danau itu adalah Tiwu Ata Polo, Nua Muri Koo Fai, dan Tiwu Ata Mbupu.

Warna air ketiga danau itu berbeda-beda—merah, hijau, dan biru—sehingga disebut danau triwarna. Mengapa air di Kelimutu berubah kelir alias warna? Perubahan warna air itu dinilai karena pengaruh kandungan unsur kimia.

Perbedaan warna air danau disebabkan oleh perbedaan kandungan unsur-unsur kimia tertentu, seperti magnesium, ferum, zing, aluminium, atau sulfur. Jika unsur-unsur kimia tertentu bertambah kadarnya, warna air berubah.

Contohnya, warna hijau akibat pengaruh sulfur atau klor yang dominan, sedangkan merah hingga kehitaman pengaruh ferum alias besi. Klor merupakan unsur kimia berupa gas hijau-kuning. Nama klor berasal dari kata “khloros” yang dalam bahasa Yunani berarti kuning kehijauan.

Selain klor, warna hijau juga akibat meningkatkan kadar sulfur yang banyak terkandung di perut bumi seperti kawah gunung. Bertambahnya unsur kimia tertentu di dalam Danau Kelimutu itu akibat pengaruh gas dalam magma.

Itu berlaku di Danau Tiwu Ata Polo dan Nua Muri Koo Fai yang masih aktif. Lokasi kedua danau itu memang berdekatan. Konsentrasi ferum di Tiwu Ata Polo lebih sedikit. Begitu juga kadar sulfat relatif rendah ketimbang danau lain.

Unsur ferum teroksidasi dan menghasilkan senyawa ferihidroksida yang mengendap dan berwarna cokelat kemerahan. Di dasar danau itu terdapat koloid atau endapan berwarna cokelat kemerahan.

Sementara itu, di Nua Muri Koo Fai, kadar ferum sangat tinggi, 3.836,84 mg/liter. Hasil uji kualitatif di laboratorium menunjukkan, pada kondisi asam Fe2+ memberi warna hijau. Selain itu, kadar sulfat juga tinggi, mencapai 41.000 mg per liter.

Reaksi kimia senyawa ferosulfat menghasilkan senyawa ferihidroksida yang mengendap dan berwarna kehijauan. Bagaimana dengan warna putih? Kandungan belerang yang meningkat memicu perubahan warna menjadi putih.

Kadar belerang meningkat akibat tembusan fumarola atau tempat keluarnya gas di gunung berapi. Adapun Tiwu Ata Mbupu berstatus tidak aktif. Air di Danau Tiwu Ata Mbupu cenderung bening. Perubahan warna biasanya karena pengaruh alga.

Biota di dasar danau itu kemungkinan alga. Perubahan warna air danau karena populasi alga tertentu mendominasi. Warna air danau hijau lantaran populasi alga yang termasuk ordo Chloroficeae dominan. Sementara itu, dominasi alga berordo Cyanoficeae memberikan warna air kebiruan dan Rodoficeae kemerahan.

Pengamatan visual dari jarak 500 meter menunjukkan air Tiwu Ata Mbupu berwarna hijau tua kehitaman. Ketika didekati, air tampak jernih. Walau bening, air Tiwu Ata Mbupu tak bisa dikonsumsi karena pH 3–4. Tingkat keasaman air Nua Muri Koo Fai hanya 1, sedangkan Ato Polo 2.

Dugaan lain, perubahan warna karena pengaruh suhu. Mineral mempunyai sifat fisik yang dipengaruhi oleh panas. Panas itu berasal dari magma. Warna dominan ketiga danau itu mendekati hijau, biru, dan merah kecokelatan.

Perubahan warna air itu pertama kali diteliti oleh periset dari Belanda, B. van Suchtelen, pada 1915. Perubahan warna air itulah yang antara lain menarik pelancong datang ke sana.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Olahan Rumput Laut, Mi Hingga Agar Strip

Trubus.id–Usup Supriatna berhasil mengolah rumput laut menjadi produk inovatif berupa mi rumput laut dan agar strip. Mi rumput laut...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img