Monday, March 3, 2025

Dua Herbal Antioksidan

Rekomendasi

Kulit manggis dan biji anggur antioksidan kuat.

Antioksidan kulit manggis sangat tinggi terlihat dari warna merah kehitaman.
Antioksidan kulit manggis sangat tinggi terlihat dari warna merah kehitaman.

Berangkat pagi, rapat, kerja lembur, hingga menghadapi jalanan macet rutinitas bagi sebagian warga kota besar. Dengan kondisi itu, banyak orang menjadi kurang memperhatikan pentingnya makanan dan pola hidup sehat. Makanan cepat saji menjadi salah satu andalan mengisi perut.

Padahal makanan cepat saji tidak dapat dikategorikan sebagai makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi tubuh. Makanan itu justru mengandung penyedap, pengawet, dan pewarna yang merugikan kesehatan dan mengancam kesehatan tubuh. Dalam makanan cepat saji juga terkandung lemak, garam dan gula dalam kadar tinggi yang dapat menjadi penyebab obesitas, diabetes mellitus, dan gangguan jantung.

Felix Dharmaputra, "Antioksidan kulit manggis mencapai 17.000—20.000 ORAC, biji anggur 15.000 ORAC. Jeruk hanya 2.400 ORAC."
Felix Dharmaputra, “Antioksidan kulit manggis mencapai 17.000—20.000 ORAC, biji anggur 15.000 ORAC. Jeruk hanya 2.400 ORAC.”

Menurut Ali Khomsan, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor, obesitas terjadi karena kalori yang dikonsumsi lebih banyak daripada jumlah kalori yang digunakan. Obesitas menjadi pemicu utama berbagai penyakit. Sebab, “Penumpukan lemak mengganggu metabolisme tubuh dan fungsi organ,” kata Ali. Lantaran organ tubuh tak berfungsi sebagaimana mestinya, banyak penyakit kemudian bersarang dalam tubuh. Penyakit-penyakit itu antara lain diabetes, hipertensi, hiperlipidemia, dan penyakit jantung.

Radikal bebas
Akibat lain terganggunya metabolisme adalah meningkatnya radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas atau oksidan merupakan atom atau molekul (kumpulan atom) yang memiliki elektron tak berpasangan sehingga cenderung menarik elektron. Radikal bebas sangat reaktif dan cenderung untuk berkumpul di membran sel (peroksidasi lipid), yang membuat sel lipid rentan terhadap kerusakan oksidatif. Ketika hal itu terjadi, membran sel menjadi rapuh dan bocor, menyebabkan sel berantakan dan mati atau bermutasi menjadi sel kanker. Kerusakan sel akibat radikal bebas dapat dihentikan menggunakan antioksidan.

Olahraga menurunkan risiko serangan jantung.
Olahraga menurunkan risiko serangan jantung.

Antioksidan adalah senyawa atau zat yang dapat menghambat, menunda, mencegah atau memperlambat  reaksi oksidasi. Senyawa antioksidan dapat ditemui dalam berbagai bahan makanan dan sintesis. Dari alam, antioksidan bisa didapatkan dari flavonoid yang berasal dari tumbuhan. Flavonoid merupakan hasil metabolit sekunder tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan kuat.

Salah satu bahan herbal yang mempunyai flavonoid tinggi adalah kulit manggis Garcinia mangostana yang memiliki kadar antioksidan 66,7 kali wortel dan 8,3 kali kulit jeruk. Menurut Dr Agung Endro Nugroho MSi Apt, peneliti dari Universitas Gadjah Mada, kulit manggis mengandung bioflavonoid xanthone yang bersifat antioksidan, antibakteri, antialergi, antitumor, antihistamin, dan antiinflamasi. Xanthone memiliki gugus hidroksida yang efektif mengikat radikal bebas. Molekul aktif itu memiliki struktur cincin 6 karbon dan karbon lengkap sehingga sangat stabil.

Makanan cepat saji tidak menyediakan nurtisi yang baik dan cukup bagi tubuh.
Makanan cepat saji tidak menyediakan nurtisi yang baik dan cukup bagi tubuh.

Dari seluruh kandungan kulit manggis, yang paling banyak memiliki efek farmakologis adalah alfamangostin, betamangostin, dan garcinon-E. Alfamangostin mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dengan merangsang sel pembunuh alami yang bertugas membunuh sel kanker dan virus. Menurut dr Paulus W Halim, dokter bedah penganjur herbal, kulit manggis berperan sebagai antioksidan di dalam tubuh. “Antioksidan memicu regenerasi sekaligus mencegah kerusakan sel,” ujar dokter yang pernah praktik di Etiopia dan Uganda itu.

Kolesterol
Selain radikal bebas, asupan makanan yang tidak sehat dapat meningkatkan kolesterol dalam tubuh. Kolesterol sejatinya bermanfaat bagi tubuh sebagai pembentuk dinding sel dan bahan baku beberapa hormon. Namun apabila terdapat dalam tubuh secara berlebihan akan memicu penyakit seperti stroke dan jantung koroner. Saat tidak terpakai, kolesterol disimpan dan ditumpuk di pembuluh darah. Bila penumpukan terlalu banyak, terjadi penyumbatan di pembuluh darah di jantung dapat menyebabkan serangan jantung, sedangkan penyumbatan pada pembuluh darah otak akan mengakibatkan stroke.

Konsumsi biji anggur bermanfaat meluruhkan penumpukan kolesterol di pembuluh darah. Selain kaya akan antioksidan, menurut Ali Khomsan, biji anggur juga menyimpan zat endungeoned pycnogenol dan zat penguat kolagen yang melenturkan pembuluh darah. Menurut Ali, biji anggur lebih lunak dibanding biji cabai, sehingga aman untuk kesehatan usus.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam di rumahsakit dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, dr Arijanto Jonosewojo SpPD FINASIM, biji anggur memiliki antioksidan tinggi. Senyawa antioksidan membantu mengurangi radikal bebas yang memperberat kerja jantung. “Ketika radikal bebas diatasi, beban jantung menjadi berkurang,” ujar Ketua Program Studi Pengobatan Tradisional, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Surabaya itu.

Biji anggur dapat meluruhkan kolesterol pada pembuluh darah.
Biji anggur dapat meluruhkan kolesterol pada pembuluh darah.

Menurut Felix Dharmaputra, dari PT Prima Solusi Medikal, produsen ekstrak kulit manggis dan biji anggur, antioksidan kulit manggis, mencapai 17.000—20.000 oxygen radical ansorbance capacity (ORAC), sedangkan biji anggur 15.000 ORAC. Bandingkan dengan jeruk yang hanya 2.400 ORAC atau apel 1.400 ORAC. Kandungan antioksidan dari kedua herbal itu mampu mengatasi radikal bebas yang mengakibatkan kanker dan penyumbatan peredaran darah. Pria 51 tahun itu menyarankan konsumsi untuk menjaga kesehatan sebanyak 1 kapsul atau sekitar 500 mg per hari, sedangkan untuk keluhan ringan 1 kapsul 2—3 kali sehari.

Penderita dengan keluhan berat disarankan mengonsumsi 2 kapsul 2—3 kali sehari. Felix menyarankan penderita kanker, mengonsumsi secara kontinu selama 2 tahun dengan dosis yang disesuaikan dengan kondisi tubuh. “Konsumsi sampai 2 tahun untuk menuntaskan sisa sel kanker,” kata Felix.

Reaksi tubuh setelah konsumsi herbal berbeda-beda. Ada yang biasa saja, tapi ada pula yang merasakan tidak enak badan, pusing, atau lemas. Hal itu sejatinya reaksi perbaikan atau penyembuhan tubuh. Bila itu terjadi, Felix menyarankan untuk menurunkan dosis sampai kembali normal. Setelah normal, dosis dikembalikan sesuai anjuran secara berangsur-angsur. (Muhammad Awaluddin)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Olahan Rumput Laut, Mi Hingga Agar Strip

Trubus.id–Usup Supriatna berhasil mengolah rumput laut menjadi produk inovatif berupa mi rumput laut dan agar strip. Mi rumput laut...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img