Friday, October 4, 2024

Filter Lima Tahun Bebas Kuras Akuarium

Rekomendasi
- Advertisement -

Walau tak pernah dikuras, air di kolam dan akuarium itu tetap jernih. Warna-warni penghuninya terlihat jelas meski dilihat dari jarak 1—2 m. “Hobi saya menikmati keindahan ikan tak lagi terganggu oleh air butek,” kata hobiis di Kebonjeruk, Jakarta Barat, itu. Semua itu berkat sistem fi lterisasi sederhana yang dirancang Harianto pada 2000.

Filter rancangan Harianto memang istimewa. Bahannya sederhana dan murah. Ia hanya memanfaatkan media yang mudah didapat. Misal, pipa PVC, kain kasa, zeolit, campuran pasir dan arang, serta bioball. Keseluruhan bahan itu dirangkai menjadi satu. Yang berukuran besar untuk kolam, yang kecil dipasang di akuarium. “Prinsipnya semakin besar ukuran wadah, fi lter butuh tempat lebih besar,” katanya. Cukup merogoh kocek Rp50-ribu—Rp100-ribu, fi lter kecil sudah terpasang.

Yang tak kalah penting, fi lter harus terpisah dari kolam dan akuarium. Tujuannya agar air dalam sistem tak tercemar seandainya fi lter ngadat. Alat juga akan lebih awet. Hal itu berlaku pula untuk pompa. Idealnya pilih pompa yang didesain untuk di luar kolam. Pompa yang diletakkan di dalam kolam rentan konslet. “Bisa-bisa ikan kesetrum,” tutur Harianto.

Bentuk silinder

Filter di akuarium pria kelahiran Bangka itu berbentuk silinder dengan diameter 20—25 cm. Ia dipasang pada kaki akuarium. Campuran pasir dan arang dimasukkan setinggi 30 cm. Di atasnya, zeolit setebal 5 cm. Pasir, arang, dan zeolit berfungsi sama: menangkap bahan terlarut seperti gas dan bahan organik.

Kapas halus berbentuk bulat dipasang pada lapisan selanjutnya. Tebalnya sekitar 1—2 cm. Ia berguna untuk menangkap partikel kasar yang terbawa air. Paling atas kain kasa penutup semipermeabel. Bioball terpasang pada dinding-dinding kolam yang dihubungkan dengan fi lter dan akuarium.

Sementara akuarium yang dihuni ikan dirancang sedemikian rupa agar feses tidak mengotori air. Caranya akuarium dibagi menjadi 3 ruang. Setiap ruang disekat kaca setebal 3 mm. Sekat-sekat itu dibuat berlubang di sisi atas dan bawah agar sirkulasi air kontinu antarruang. Dalam salah satu ruang terhampar pasir setebal 2 cm yang berfungsi sebagai penyerap kotoran ikan yang terakumulasi di dasar. Pun sebagai sarana tumbuh tanaman air.

Kontinu

Akuarium sisi samping disekat membentuk bak overfl ow—penampung. Bagian itu dilengkapi pipa penyaring dan pemasok air dari fi lter. Air diisap dengan pompa elektrik melalui pipa PVC berdiameter 3 cm menuju fi lter. Selanjutnya air menalir melalui serangkaian proses penyaringan: menembus kain kasa, kapas halus, dan tertampung dalam campuran pasir-arang.

Dengan menggunakan selang output bertekanan tinggi, air yang sudah jernih pun mengalir deras. Layaknya siklus hujan di alam, sirkulasi akuarium dan fi lter berjalan terus-menerus.

Sistem fi lterisasi buatan itu kian sempurna dengan hadirnya ikan sapu-sapu. “Hasilnya sangat efektif, sejak 2000 saya tak pernah repot-repot menguras,” ujar ayah dari Rianny itu.

Prinsip fi lter sederhana itu memaksa air kotor dari akuarium melewati media fi lter yang dibelokkan ke atas dan bawah. Untuk membersihkannya cukup dengan membuka pipa buangan. Terjadilah backwash, air dari pipa penampungan akan menghanyutkan kotoran ke pembuangan. (Hanni Sofi a dan Destika Cahyana)

 

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Pakar Gizi UNAIR Soroti Terminologi Susu Ikan

Trubus.id—‘Susu ikan’ menjadi topik hangat belakangan ini. Menurut Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Airlangga (UNAIR), Prof. Dr....
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img