Tuesday, February 18, 2025

Fulus Besar Kurban

Rekomendasi
- Advertisement -
Pengusaha pembesaran ternak dan wisata edukasi, Hari Bowo.
Pengusaha pembesaran ternak dan wisata edukasi, Hari Bowo.

Pembesaran kambing dan sapi untuk memasok pasar akikah dan Idul Adha memberikan omzet besar. Lokasi pembesaran menarik minat masyarakat untuk berkunjung.

Idul Adha bagi Hari Bowo berarti menangguk omzet besar. Harap mafhum permintaan hewan kurban melambung. Pada Idul Adha 2017, misalnya, pemuda di Kota Cilegon, Provinsi Banten, itu beromzet hingga Rp5 miliar. Itu hasil perniagaan hewan kurban dan wisata edukasi. “Omzet tertinggi itu diperoleh hanya ketika bulan kurban. Omzet rata-rata hanya Rp1 miliar—Rp2 miliar per bulan,” kata Bowo.

Ayah 4 anak itu mengatakan, penyumbang omzet terbesar dari pembesaran hewan ternak untuk kurban dan akikah. Bowo mengelola rata-rata 250 ekor sapi pedaging dan 250 ekor kambing untuk kebutuhan akikah dan kurban. Saat Idul Adha ia mampu memasarkan hingga 250 sapi dan 250 kambing. Di luar perayaan hari besar itu, permintaan kambing untuk akikah rata-rata 30—50 ekor per bulan.

Pembesaran

Menurut Bowo laba rata-rata 20% dari omzet selama pembesaran ternak 4 bulan. Ia memperoleh cempe atau anakan kambing dari peternak mitra di Banten. Syaratnya cempe harus sehat, berumur minimal 6—12 bulan. Ia membesarkan satwa ruminansia itu di atas lahan 2,4 hektare. Lokasi pembesaran di Kelurahan Cikerai, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon. Di sana terdapat kandang kambing berukuran 8 m x 20 m berkapasitas total 70—100 ekor.

Pembesaran sapi di Villa Ternak Cikerai milik Hari Bowo.
Pembesaran sapi di Villa Ternak Cikerai milik Hari Bowo.

“Sisanya 150—180 ekor tersebar di petani mitra,” katanya. Pemuda 31 tahun itu memanfaatkan polard atau dedak gandum dan ampas tahu sebagai pakan harian. Adapun pembesaran sapi selama 4 bulan. Pemuda kelahiran 12 April 1987 itu memperoleh bakalan sapi berumur minimal 1,5—3 tahun dari mitra ternak di Banten, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Hari Bowo mudah saja memasarkan hasil pembesarannya. Banyak konsumen yang datang ke lokasi pembesaran.

Trubus Edisi Agustus 2018 Highrest.pdfHari Bowo mengatakan, “Lahan baru sudah tidak sewa, sehingga membuat kandang ternak agak bagus.” Pembelian lahan dari laba sejak memulai usaha. Bowo mengejar omzet hingga 2 kali lipat pada tahun ini. Caranya dengan meningkatkan kapasitas produksi dari semula rata-rata 250 ekor sapi dan kambing menjadi 350 ekor sapi dan kambing. Hal itu memungkinkan mengingat dari total 2,4 hektare lahan baru sekitar 30% yang digarap.

Usaha pembesaran sapi dan kambing itu juga menjadi daya tarik bagi masyarakat dan pelajar. Itulah sebabnya, Hari Bowo mengemas lokasi pembesaran seluas 2,4 hektare itu sebagai sarana edukasi. Para siswa sekolah dasar di Banten hingga Jakarta dan sekitarnya kerap berkunjung untuk belajar pertanian, peternakan, dan lingkungan. Tempat wisata edukasi itu diberi nama Villa Ternak Cikerai.

“Karena banyak yang belajar, kini berkembang menjadi tempat wisata,” kata Bowo. Pengunjung bisa menikmati beberapa fasilitas di antaranya menunggang kuda, panahan, bermain di sungai, memberi makan ternak hingga belajar memerah susu kambing sendiri. Hari Bowo menjaga kebersihan kandang. Meski berada di kandang sapi atau kambing tak tercium bau tak sedap.

Bowo menetapkan tarif Rp70.000 per mobil. Pengunjung memperoleh fasilitas 2 gelas minuman selamat datang, bebas parkir, memberi pakan ternak, dan 2 tiket berkuda. Sementara itu tarif bagi pengunjung yang mengendarai sepeda motor Rp50.000. Mereka memperoleh fasilitas minuman selamat datang, bebas parkir, memberi pakan ternak, dan 1 tiket berkuda. Objek wisata baru itu mampu menampung hingga 200 anak. Bowo mengelola agrowisata itu sejak 2016.

Bermain di sungai fasilitas lain yang bisa dinikmati pengunjung Villa Ternak Cikerai.
Bermain di sungai fasilitas lain yang bisa dinikmati pengunjung Villa Ternak Cikerai.

Modal patungan

Sejatinya Bowo mulai berwirausaha sejak kuliah. Mulai, 2009 ia mendapat bantuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) untuk kelompok wirausaha yang dikelolanya. Saat itulah Bowo mempelajari usaha pembesaran hewan ternak untuk akikah. Pada 2009 ia makin yakin mengembangkan peternakan setelah terpilih menjadi juara kesatu Bayer Young Environtment dan belajar pertanian terpadu di Jerman.

Anak-anak dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas kerap berkunjung untuk kegiatan wisata edukasi.
Anak-anak dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas kerap berkunjung untuk kegiatan wisata edukasi.

Penghargaan lain sebagai bagi pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang aktif berorganisasi. Bowo makin mantap berwira usaha di bidang peternakan dan menerapkan pertanian berkelanjutan di tanah air. Setelah tamat kuliah, anak ke-2 dari 5 bersaudara itu bergeming di usaha penggemukan kambing untuk akikah. Namun, kedua orangtuanya menginginkan Bowo menjadi pekerja kantoran.

Ia ingin memenuhi keinginan orang tua, sehingga bekerja di sebuah pabrik kimia di Cilegon. Selama 3 tahun ia bekerja kantoran sambil mengembangkan usaha. “Hari Senin—Jumat bekerja di kantor, Sabtu dan Ahad di kandang,” kata Bowo mengenang. Pada 2011 Bowo fokus usaha pembesaran ternak. Menurut Bowo usaha pembesaran ternak membutuhkan modal besar untuk sewa tempat dan bibit.

Oleh karena itu, Bowo membujuk saudara, teman, dan kolega untuk berinvestasi. Hasilnya terkumpul Rp60 juta untuk modal awal. Modal itu cukup untuk pembesaran 35 ekor kambing membuat kandang dan memberdayakan seorang warga untuk mengurus ternak. Saat itu Bowo menyewa kandang di Citangkil, Kota Cilegon. Populasi ternak pun terus berkembang menjadi 100 ekor dan 30 sapi.

“Alhamdulillah pada tahun itu ada investor cukup besar sehingga kapasitas produksi bisa meningkat,” kata Bowo. Barulah pada 2017 Bowo berpindah ke lahan milik sendiri di Kelurahan Cikerai. Menurut Sarjana Kimia alumnus Institut Pertanian Bogor itu kunci keberhasilan bisnisnya adalah fokus, ikuti kemampuan diri, dan cari pembimbing ahli dalam bisnis. (Muhamad Fajar Ramadhan)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Intip Keistimewaan Jagung Unggulan Baru

Trubus.id–Jagung baru JDOH 01 sampai dengan JDOH 06 menjadi harapan anyar petani. Musababnya  mampu berproduksi tinggi dan adaptif di...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img