Friday, December 13, 2024

Gerakan Penganekaragaman Pangan, Dorong Konsumsi Pangan Lokal Sorgum

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id–Kepala Biro Organisasi, SDM, dan Hukum, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Rachmad Firdaus menyebut Bapanas terus mendorong pengembangan diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal dengan mendorong setiap daerah untuk mengoptimalkan potensi pangan lokalnya.

“Pangan lokal yang beragam di setiap daerah harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Rachmad mewakili Sekretaris Utama NFA dalam acara Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal di Pulau Semau, Kabupaten Kupang, NTT, pada Jum’at, (29/11/).

Ia menuturkan Nusa Tenggara Timur misalnya punya pangan lokal sorgum yang memiliki nilai gizi tinggi dan menjadi pangan yang masif untuk konsumsi masyarakat, khususnya masyarakat NTT.

Menurut Rachmad Gerakan Penganekaragaman Pangan itu harus memiliki muatan edukasi kepada masyarakat khususnya generasi muda, sehingga ke depan semakin banyak yang menyadari pentingnya pangan beragam bergizi seimbang, dan aman (B2SA) sebagai pola hidup yang sehat berkelanjutan.

Pj Gubernur NTT Andriko Noto Susanto turut mendukungan penuh dalam mendorong pemanfaatan pangan lokal di daerahnya

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini. Pemanfaatan pangan lokal seperti sorgum tidak hanya mendukung perekonomian petani lokal, tetapi juga menjaga kesehatan masyarakat. Kami berharap ini dapat menjadi gerakan nasional,” ujar Andriko dilansir pada laman Bapanas.

Menurut Andriko dengan memanfaatkan potensi pangan lokal, tidak hanya mandiri pangan, tetapi juga mencetak generasi yang sehat, aktif, dan produktif.

Plh. Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Rinna Syawal, menekankan pentingnya memperkenalkan sorgum sebagai alternatif pengganti nasi kepada generasi muda. Kampanye itu sejalan dengan slogan “Kenyang Gak Harus Nasi”.

“Sorgum memiliki nilai gizi tinggi dan potensi besar untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenalkan sorgum kepada generasi muda agar mereka memahami bahwa kenyang tidak harus selalu dari nasi,” ujar Rinna.

Gerakan Penganekaragaman itu melibatkan 1.000 peserta yakni 900 murid dari tingkat SD, SMP, SMA, serta 100 murid dari SLB dan panti asuhan. 

Acara itu juga mengusung program edukasi konsep Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) melalui dongeng dan penyediaan 1.000 menu makan berbasis sorgum sebagai sarapan sehat untuk peserta.

“Kegiatan ini mengusung konsep edukasi Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) yang disampaikan secara kreatif melalui dongeng. Selain itu, kami juga menyediakan 1.000 menu makan dan beragam camilan berbasis sorgum sebagai sarapan sehat bagi para peserta,” kata Rinna. 

Rinna menambahkan bahwa perluasan program edukasi itu melalui inisiatif B2SA Goes to School (BGtS). Ia mengungkap pada 2023, BGtS telah menjangkau 128 sekolah di 32 provinsi.

“Pada 2024, program target program itu menjangkau 380 sekolah di 38 provinsi dengan sasaran 95 ribu murid,” ujarnya.

Founder PT Sorgha Sorghum Sejahtera, Diana Widiastuti menuturtkan, “Kami bangga karena produk sorgum yang kami tanam dapat menjadi bagian dari program ini,” ujarnya. 

Ia berharap masyarakat semakin sadar akan manfaat dan potensi sorgum sebagai pangan lokal unggulan. Pentingnya pemanfaatan sorgum dalam konteks ketahanan pangan telah disampaikan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam berbagai kesempatan.

Menurut Arief Indonesia memiliki keunggulan biodiversitas yang tidak dimiliki negara lain, salah satunya yang perlu dikembangkan adalah potensi sorgum sebagai sumber karbohidrat yang sarat gizi.

“Biodiversity Indonesia itu terbesar kedua di dunia, sehingga sebenarnya kesempatan kita untuk meningkatkan ketahanan pangan itu terbuka lebar, termasuk sorgum untuk sumber karbohidrat selain beras,” kata Arief.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Pekebun Ungkap Kunci Cetak Biji Kapulaga Berkualitas Ekspor

Trubus.id–Budi daya intensif dan penanganan pascapanen yang tepat menjadi upaya Sukari dalam mencetak biji kapulaga berkualitas ekspor.  Pekebun di...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img