Apakah pemberian gibberellic acid alias giberelin pada baglog jamur tiram Pleurotus ostreatus siap panen bisa mempengaruhi hasil produksi?
Reza Septianugraha septianugraha.reza@gmail.com
NS Adiyuwono
Pemberian giberelin biasanya dilakukan untuk tanaman berklorofil. Tujuannya merangsang pembungaan dan pertumbuhan batang dengan mempercepat pembelahan sel dan perpanjangan batang. Jamur tergolong tanaman tingkat rendah tanpa klorofil, sehingga pemberian giberelin tidak memberikan hasil signifikan. Jumlah produksi pada baglog yang diberi giberelin sama dengan yang tidak menggunakan zat itu.
Jamur membentuk tubuh buah dengan menguraikan makanan yang tersedia dalam substrat. Itu sebabnya untuk meningkatkan produksi sebaiknya meningkatkan kinerja jamur dalam menguraikan makanannya. Misalnya dengan menambahkan ekstrak sayuran, mengoptimalkan keasaman, atau menambahkan sumber karbohidrat.
Ekstrak sayuran
Petani biasanya menambahkan ekstrak kecambah, buncis, atau kentang setelah panen pertama. Itu untuk menguatkan miselium sehingga tubuh buah tumbuh cepat dan sehat. Ekstrak diperoleh dari 1 kg bahan ditambah 10 liter air lalu disiramkan ke jamur.
Keadaan asam
Tingkat pH optimal untuk perkembangan jamur tiram adalah 5,5. Kurang dari itu, siram dengan air. Jika terlalu tinggi, misalnya mencapai 6, siram dengan asam cuka sampai pH turun kembali menjadi 5,5.
Sumber karbohidrat
Karbohidrat menjadi sumber makanan. Semakin banyak karbohidrat, semakin banyak makanan. Sayang, kebanyakan petani justru mengurangi pemberian karbohidrat. Namun, terlalu banyak karbohidrat menjadikan warna jamur tiram menjadi kehijauan atau kehitaman. Sumber karbohidrat biasanya berupa dedak dengan porsi sebanyak 10—20% campuran media.***