Trubus.id — Agar panen optimal di lahan sempit, penangkar kepiting bisa membuat apartemen kepiting. Caranya, dengan menyusun boks secara vertikal. Boks kepiting dapat digunakan untuk penggemukan, pembesaran, produksi soka, dan penampungan.
Terbukti dengan cara itu, Tonny Berthiolios, pembudidaya kepiting di Surabaya bisa memenuhi kontinuitas permintaan kepiting, baik permintaan pasar lokal maupun mancanegara.
Setiap apartemen kepiting, Tonny melengkapinya dengan sistem pengolahan air tersirkulasi atau recirculating aquaculture system (RAS).
Menurutnya, pemeliharaan dalam boks dapat menekan tingkat kematian hingga 20% yang terjadi karena adaptasi bibit dari alam ke dalam boks. Bahkan, kanibalisme antarkepiting dapat tercegah karena kepiting dipelihara secara soliter.
Keunggulan lain, penggunaan boks kepiting dapat meningkatkan nilai tambah, terutama terhadap kepiting kurus yang selama ini dihargai rendah, bahkan tidak laku.
Dengan mengaplikasikan sistem apartemen, penangkar mampu mempercepat masa penggemukan kepiting. Tonny menyebutkan penggemukan hanya butuh waktu 2–4 pekan. Setelah itu, kepiting dipanen dan boks dapat diisi kepiting baru. Dengan demikian, kuantitas produksi dapat meningkat dan kualitas pun terjaga.
Cocok untuk penggemukan
Menurut, Imam Subali, penanggung jawab pembenihan kepiting dan rajungan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, apartemen kepiting cocok untuk segmen penggemukan produksi cangkang lunak atau soka, dan penampungan.
Penggemukan kepiting kurus dalam boks kurang lebih perlu waktu 2–3 pekan. Produksi soka juga berlangsung singkat menyesuaikan umur dan kondisi cangkang.
Lebih lanjut, Imam menilai, untuk segmen pembesaran budidaya di dalam boks kurang cocok karena masa pemeliharaan cenderung lebih lama. Untuk mencapai bobot 150 gram, masa pemeliharaan berkisar 4–5 bulan.
“Artinya jika konsumen menghendaki satu kilogram berisi 4 kepiting, maka target bobot harus mencapai 250 gram per ekor. Untuk mencapai bobot itu, masa pemeliharaan mesti lebih dari 5 bulan,” terang Imam. Hal itu menggambarkan waktu yang dibutuhkan untuk pembesaran relatif lama. Oleh karena itu, Imam menyarankan untuk memilih sistem pemeliharaan yang lebih singkat, yakni segmen penggemukan. Selain kuantitas, kepiting yang dipelihara dalam boks juga lebih bersih.