Trubus.id—Pengembangan budidaya ikan gabus sudah saatnya dilakukan oleh Indonesia. Tujuannya agar segera bisa bersaing dengan Vietnam. Baik bersaing dari sisi produksi maupun teknologi.
Menurut pakar genetika ikan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Alimuddin, budidaya ikan gabus di Vietnam sudah menembus angka produksi 45 kilogram per meter kubik. Jika Indonesia tidak segera melakukan pengembangan, dikhawatirkan ikan gabus produksi Vietnam akan masuk untuk mengisi kebutuhan gabus di Indonesia.
Ikan gabus itu biasanya dijadikan sebagai olahan pempek dan albumin. Oleh karena itu agar Indonesia bisa bersaing dengan Vietnam, perlu dipikirkan efisiensi budidayanya.
Alimuddin menekankan pengembangan budidaya ikan gabus memerlukan koordinasi yang baik untuk pengembangan varietas unggul. Apalagi untuk pengembangan ke depan sebaiknya juga fokus memperkaya kandungan albumin.
“Kalau memang memungkinkan, pemuliaan atau pengembangan pakan dilakukan ke arah memperkaya albumin di dagingnya,” tuturnya dikutip dari laman Institut Pertanian Bogor.
Selain itu, menurut Alimuddin program pemuliaan ikan gabus di Indonesia juga belum mempunyai data yang lengkap. Hal ini perlu diperbaiki agar tidak tertinggal jauh dari Vietnam. Sisi pakan juga tidak kalah penting untuk diperhatikan.
“Efisiensi pembesaran induk terletak pada pemberian pakannya. Indonesia masih memakai pakan dengan kadar protein 36—38 persen, sedangkan Vietnam 40 persen,” kata Alimuddin.
Selanjutnya, pakan perlu ada pengujian sehingga efisien. Efsiensi pakan berpengaruh pada kualitas benih dan fekunditasnya yang lebih stabil setiap musim.