
Pemilihan varietas dan tepat pupuk kunci produksi jagung tinggi.
Dari lahan 3.500 meter persegi, Sutrisno menuai 4.070 kg jagung manis. Itu setara dengan 11 ton per ha. Dengan harga jual jagung Rp2.900 per kilogram, omzet petani di Pagu, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur, itu Rp11-juta. “Panen jagung kali ini lebih banyak daripada biasanya,” ujar Sutrisno. Harap mafhum, 20 tahun mengebunkan jagung paling pol ia menuai 3,5 ton per 3.500 m2.
Peningkatan produksi hingga 12% itu setelah Sutrisno menanam jagung varietas asian honey. Itu varietas produksi PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia. Menurut M. Yasin H Gaffar, peneliti jagung di Balai Penelitian anaman Serealia (Balitsereal), untuk meningkatkan produksi jagung, pekebun sebaiknya menanam varietas pilihan. Bisa saja berupa varietas baru, bersari bebas, atau hibrida.

Genjah
Sutrisno menanam jagung secara monokultur berjarak tanam 80 cm x 18 cm sehingga total populasi 22.000 tanaman per 0,3 ha. Ia menanam benih tanaman anggota keluarga Poaceae di bedengan selebar 120 cm dan panjang 16 m. Ketinggian bedengan 20—25 cm. Ia menggunakan satu benih per lubang tanam. Pada umur 70 hari ia panen jagung. Padahal, jagung jenis lain biasa panen pada umur 75—80 hari.
Menurut direktur pemasaran PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia, Edilberto Tagaan, asian honey memiliki beberapa keunggulan. Selain genjah dan produksi tinggi, kemanisannya juga tinggi, mencapai 13—15%. Kemanisan jagung manis rata-rata 9—11%. Itu sebabnya ketika Sutrisno mencicipi jagung manis itu dalam kondisi mentah sudah terasa manisnya.
Asian honey hasil persilangan HG-211 F dengan HG-211 M itu memiliki penampilan yang menarik, yakni warna biji mengilap. Jagung berwarna putih kekuningan itu juga lembut saat dimakan. Sutrisno menjelaskan, jagung manis varietas lain yang ia tanam berserat tebal. Bobot asian honey relatif besar. Satu kilogram berisi 3 tongkol.
Menurut Edilberto keunggulan lain asian honey benih segar, tahan lama, dan tidak mudah keriput. Benih produksi buatan produsen benih di Jember, Jawa Timur, itu mampu tumbuh baik di dataran rendah (20 m dpl) hingga dataran tinggi (800 m dpl). Pengisian biji penuh, mulai dari pangkal sampai ke ujung buah.

> Pemberian pupuk kandang memenuhi ketersediaan hara tanah serta membantu memperbaiki struktur tanah.
Sutrisno menuai dua tongkol per tanaman. Namun, pada umur 50 hari setelah tanam, Sutrisno menyisakan satu tongkol yang lebih baik. “Biasanya tongkol atas lebih baik daripada bawah,” katanya. Ia memanfaatkan produksi tongkol jagung berukuran lebih kecil itu sebagai baby corn. Jagung muda atau baby corn lazim digunakan sebagai bahan sayuran. Sutrisno menjual baby corn Rp6.000—Rp8.000 per kilogram.
Tepat pupuk
Menurut Yasin kunci lain meningkatkan produksi jagung dengan pemupukan yang tepat. Ia menyarankan pemberian 400—500 gram pupuk kandang terfermentasi per tanaman. Frekuensi pemupukan sebulan sekali. “Dengan pemupukan yang tepat petani mampu memetik 13—14 ton per ha per musim,” kata Yasin. Sutrisno memberikan 2 ton pupuk kandang fermentasi per ha. Pemberiannya bersamaan dengan penanaman benih.
Pemberian pupuk kandang mampu meningkatkan produksi jagung. Itu sejalan dengan riset Muhammad Taufik dan rekan di Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan. Taufik menguji pemberian pupuk kandang kotoran sapi dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan jagung manis. Ia menggunakan beragam dosis pupuk kandang dan pupuk cair.
Periset itu membandingkan perlakuan dengan kontrol (tanpa pemberian pupuk). Percobaan berlangsung selama enam pekan. Pada akhir percobaan, terbukti pupuk kandang memberikan efek paling baik dari semua perlakuan. Pemberian pupuk kandang 6 kg per 4 m2 menghasilkan tongkol jagung paling berat, 100,19 gram. Pemberian pupuk kandang 4 kg per 4 m2 menghasilkan tongkol 92,50 gram, dosis 2 kg per 4 m2 (76,28 gram). Sementara tanpa perlakuan 74,07 gram.

Taufik menjelaskan, pemberian pupuk kandang sapi membantu memenuhi ketersediaan hara tanah dan membantu memperbaiki struktur tanah. Oleh karena itu pupuk kandang mampu menjadi media tumbuh yang baik bagi tanaman. Pupuk kandang juga membuat tanah lebih subur, gembur, dan lebih mudah diolah. Fungsi itu tidak dapat digantikan oleh pupuk anorganik.
Selain pupuk kandang, Sutrisno memberikan 400 kg Urea per ha dan 300 kg Ponska per ha. Jumlah itu terbagi dalam tiga tahap pemberian. Pertama, saat tanaman ber umur 0—17 hari sebanyak 25%. Umur 21—25 hari 50%, dan umur 36—42 hari 25%. Sementara Edilberto menyarankan untuk melakukan pemupukan dua kali. Pada umur 12—15 hari dan 30—35 hari. Pemupukan Urea 250 kg/ha, NPK 400 kg/ha, dan KCl 50 kg/ha.
Sementara untuk mengendalikan hama dan penyakit, Sutrisno menyesuaikan dengan kondisi di lahan. Ia menyemprotkan pestisida jika serangan tergolong berat. Misalnya untuk mengatasi serangan hawar atau bercak daun, ia menggunakan fungisida berbahan aktif piraklostrobin. Konsentrasi sesuai dengan label kemasan. Dengan pemilihan varietas dan pemupukan yang tepat produksi jagung pun meningkat. (Desi Sayyidati Rahimah)