Trubus.id—Jeruk berpenampilan mulus berkulit jingga menarik minat konsumen dan berharga lebih tinggi. Indonesia juga mampu menghasilkan jeruk berkualitas. Itulah jeruk siam madu medan besutan Darifarm yang juga mengisi pasar Sulawesi dan Papua.
Jeruk itu hasil panen pekebun di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatra Utara. Praktikus pertanian sekaligus Direktur Penjualan Darifarm, Zoilus Sitepu, S.P., menuturkan, dengan teknologi pascapanen jeruk siam madu medan mempunyai kualitas serupa jeruk impor. Kulit buah jingga, manis, dan tahan simpan.
Zoilus menuturkan, volume produksi jeruk Darifarm sebanyak 50 ton per bulan. Pemasaran jeruk siam premium itu meliputi Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, DKI Jakarta, Makassar (Provinsi Sulawesi Selatan), Manado (Provinsi Sulawesi Utara), dan Papua.
Harga jeruk di pasar kelas atas itu Rp47.000—Rp59.000 per kg. Buah tetap segar walaupun menempuh perjalanan jauh. Menariknya jeruk Darifarm dapat disimpan di dalam suhu rendah tanpa mengurangi penampilan maupun rasa.
Biasanya penyimpanan buah pada suhu rendah membuat kandungan air dalam daging buah menyusut, kulit buah mengering, dan kemanisan menurun. Konsumen cenderung menganggap jeruk berwarna jingga memiliki cita rasa manis dan matang.
Adapun jeruk berwarna hijau dianggap belum matang.“Tindakan panen dan pascapanen menjadi kunci meningkatkan mutu jeruk,” kata Zoilus. Pekebun harus memanen buah tua dan menyeleksi jeruk.
Tahapan berikutnya perlakuan pascapanen untuk meningkatkan warna hingga 99% jingga. Tingkat kemanisan buah 13—14°brix. Pantas saja jeruk Darifarm mampu melenggang di etalase-etalase pasar kelas atas bersaing dengan jeruk impor.
Menurut dosen Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Trilogi, Dr. Inanpi Hidayati Sumiasih, S.P., M.Si., pekebun dapat meningkatkan kualitas jeruk dengan prapendinginan (precooling). Baca juga Rahasia Tingkatkan Kualitas Jeruk dengan Prapendinginan (Precooling) dan Penguningan (Degreening).
