Thursday, April 18, 2024

Kemenyan Tapanuli

Rekomendasi
- Advertisement -

Tapanuli sentra kemenyan terbesar di Indonesia. Pohon-pohon yang tumbuh menjulang di hutan itu dibudidayakan untuk disadap getahnya. Sekali toreh, dari sepohon pekebun bisa memperoleh 400 gram getah. Namun, harga saat ini kalah jauh ketimbang era 1960-an. Saat itu sekilo getah kemenyan Styrax sp setara 1 g emas. Sekarang hanya sepertiganya.

Penyebab turunnya harga, selain kemunculan pesaing dari Vietnam dan Birma, juga lantaran mutu getah menurun. Akibatnya banyak pohon tua tak diremajakan kembali. Meski begitu, Tumpal Pasaribu, yang mengelola 120 pohon di Tapanuli Tobasa, tetap menoreh kemenyan. Ia cuma memerlukan waktu 3 hari untuk menyadap semua pohonnya.

Rutinitas 3 bulanan itu dilakukannya hanya pada musim kemarau. Jika musim hujan kualitas getah yang dihasilkan kurang bagus. Itu karena masa kering getah akan lama dan kadar kotoran lebih tinggi. Tumpal dan pekebun lain tak langsung menjual hasil panen. Biasanya mereka menunggu sampai terkumpul panenan selama setahun. Tujuannya, agar dapat menjual dalam jumlah banyak. Padahal kualitas getah menurun lantaran disimpan lama sehingga harganya di bawah standar. Ketidaktahuan standar harga pasar membuat pekebun tak punya kekuatan dalam menentukan nilai getah sumber penghasilannya itu. Pemasaran kemenyan baik domestik atau ekspor memang melibatkan rantai perdagangan yang panjang.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Budidaya Kelor Organik untuk Memenuhi Permintaan Konsumen

Trubus.id—Konsumen menghendaki tepung daun moringa atau kelor bernutrisi tinggi. Itulah sebabnya para importir menghendaki moringa atau kelor dengan budidaya...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img