Monday, March 3, 2025

Kentang Titan Tahan Serangan Penyakit Hawar Daun

Rekomendasi

Trubus.id— Penyakit hawar daun momok bagi petani kentang. Penyakit yang disebabkan cendawan Phytophthora spp. itu bisa menggagalkan panen petani. Penyebaran hawar daun yang cepat sangat sulit dikendalikan terutama saat musim hujan.

Kentang Titan bisa menjadi solusi alternatif. Sebab, varietas kentang Titan memiliki kelebihan tahan terhadap serangan penyakit hawar daun. Eka Agus Susilo, S.T., salah seorang petani di Desa Kasimpar, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, yang membudidayakan kentang Titan.

Penggunaan varietas Titan upaya preventif Agus mencegah serangan penyakit seperti hawar daun saat musim hujan. Agus membudidayakan 8.000 Titan di lahan seluas 1.500 m² berketinggian 1.400—1.500 meter di atas permukaan laut (m dpl).

Sejatinya kebun itu merupakan demonstration plot (demplot) untuk penanaman Titan yang rencananya rilis pada pengujung 2023. Demplot itu kerja sama antara Agus dan PT BISI International Tbk sebagai produsen benih Titan.

“Ketahanan penyakit hawar daun Titan 30% lebih unggul dibandingkan dengan kentang varietas lain seperti granola,” kata Agus.

Intensitas penyemprotan pestisida juga lebih rendah. Lazimnya Agus menyemprotkan pestisida hingga 20 kali selama satu musim tanam. Ketika menanam Titan, penyemprotan pestisida hanya 14 kali per musim tanam dengan interval 6 hari sekali.

Bandingkan dengan penyemprotan varietas lain yang dilakukan setiap 2 hari sekali. Tentu hal itu sangat berpengaruh pada biaya produksi kentang di kebun Agus.

“Biaya pestisida satu musim tanam mencapai Rp28 juta—Rp32 juta. Dengan Titan, saya hanya menghabiskan Rp18—Rp20 juta untuk pembelian pestisida,” kata petani kentang sejak 2008 itu. Artinya penghematan biaya pestisida mencapai sekitar 35%.

Agus mengatakan, Titan mempunyai perakaran yang lebih dalam dibandingkan dengan varietas kentang lain. Itu sangat membantu dalam ketahanan tanaman ketika cuaca ekstrem dan kekeringan. Umur panen yang lebih cepat menjadi keunggulan lain Titan.

“Waktu panen rata-rata kentang saat tanaman berumur 110—120 hari setelah tanam (hst). Sementara Titan dapat dipanen mulai umur 90 hst,” kata pemilik Vasta Agro itu.

Keunggulan itu dibenarkan oleh pemulia kentang Titan, Danang Widhiarso, S.P., M.Sc. “Varietas itu unggul dan mampu beradaptasi baik saat musim hujan yang merupakan waktu penyebaran cendawan tertinggi pada tanaman kentang,” kata Danang.

Titan tumbuh dengan baik di tempat berketinggian 1.385—2.239 m dpl. Keunggulan lain Titan yakni potensi hasil yang mencapai 28,3—74,9 ton/ha. Tiap tanaman menghasilkan 2—10 umbi berbobot masing-masing 145,4—214,9 g. Dengan kata lain bobot umbi per tanaman mencapai 0,57— 1,50 kg.

Danang dan tim meriset Titan sejak 2016. Dimulai dengan persilangan awal pada 2016 dan seleksi hingga 2019. Titan kemudian didaftarkan pada 2020 untuk pengajuan perlindungan varietas tanaman (PVT).

Rencananya benih sebar (G2) kentang Titan dipasarkan pada pengujung 2023. Kehadiran Titan diharapkan menjadi jawaban atas permasalahan penyakit kentang.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Daya Tarik Padi Jarwo

Hamparan sawah untuk budidaya padi jajar legowo menjadi daya tarik wisatawan. Trubus.id-“Mulyaharja ini surga tersisa di Kota Bogor.” Muhammad Khoerudin...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img