Wednesday, September 11, 2024

Khasiat di Balik Keelokan Daun Ungu

Rekomendasi
- Advertisement -

Varian daun ungu sangat tinggi. Berkhasiat mengatasi beragam penyakit.

Varian jenis daun ungu. Graptopyllum black beauty
Varian jenis daun ungu. Graptopyllum black beauty

Setelah berpuasa seharian, Sulaiman menikmati hidangan berbuka yang dominan pedas. Ternyata kegemaran itu mesti ia bayar dengan penderitaan panjang. Hingga 2 hari setelah Lebaran ia merasakan sakit luar biasa ketika buang air besar. Ia memang menderita ambeien. Pria 53 tahun itu berdarah ketika urusan “ke belakang” sekaligus kesulitan duduk. Itulah sebabnya Sulaiman bergegas memeriksakan diri ke dokter.

Sulaiman akhirnya menjalani pemeriksaan lanjut di rumahsakit karena pendarahan tak kunjung reda. Dokter menyatakan wasirnya tergolong parah dan jalan satu-satunya hanya pembedahan. Sayang, meski Sulaiman siap, dokter justru akan cuti sehingga operasi tertunda. Ketika menunggu itulah seorang rekan di kantor menyarankan Sulaiman mengonsumsi air rebusan daun ungu alias handeleum.

Jenis beragam

Graptopyllum chocolate
Graptopyllum chocolate

Sulaiman memenuhi saran itu dan memetik 7—9 daun tanaman yang tumbuh di halaman kantor. Setiba di rumah ia merebus daun itu dalam 2 gelas air sampai mendidih. Ayah 2 anak itu mengonsumsi rebusan daun ungu masing-masing segelas pada pagi, siang, dan malam hari. Setelah sepekan mengonsumsi, khasiatnya langsung tampak. Wasirnya berangsur-angsur sembuh dan Sulaiman kembali nyaman pulang pergi ke kantor dengan mengendarai motor setiap  hari.

Daun ungu tumbuhan perdu asal Papua Nugini dan Polinesia lalu menyebar di Semenanjung Malaya, Filipina, dan Indonesia. Semula tanaman itu ditanam sebagai pagar atau penghias pekarangan. Batang berkayu mampu menopang tanaman untuk tumbuh sampai setinggi 3 meter. Potensi kesehatan yang besar mendorong Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) serta Institut Pertanian Bogor (IPB) meneliti daun  ungu.

Ir Tri Lestari Mardiningsih, peneliti daun ungu dari Balai Penelitian Tanaman Obat.
Ir Tri Lestari Mardiningsih, peneliti daun ungu dari Balai Penelitian Tanaman Obat.

Ternyata Indonesia memeiliki beberapa macam handeleum Graptophyllum pictum. Dr Dewi Sartiami dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor bersama Ir Tri Lestari Mardiningsih dan Cucu Sukmana dari Balittro mengambil sampel dari beberapa lokasi. Mereka memilih lokasi berdasarkan tingginya keanekaragaman daun ungu, Bandung, Maluku, dan Papua.

Di Bandung, mereka meriset di Banjarsari, Malabar, Sukamenak, Kebonjambu, Rancamayar, dan Ciwidey. Lokasi kedua di Provinsi Maluku antara lain di Kecamatan Nusaniwe, Kecamatan Sirimau, Kecamatan Salahutu, dan Kecamatan Leihitu. Lokasi terakhir di Papua, yaitu Kabupaten Abepura, Distrik Hedam, Kabupaten Wamena, dataran tinggi ngkasa Dok V, Kabupaten Jayapura, lereng pegunungan Cyclops Kabupaten Sentani. Para peneliti mengambil sampel di halaman rumah atau pekarangan penduduk dan melakukan wawancara. Selama eksplorasi mereka memperoleh 38 aksesi yang sangat beragam bentuk, warna dan coraknya. Ke-38 aksesi itu digolongkan menjadi 4 subspesies yaitu Graptophyllum pictum L. Griff yang berwarna ungu, G. p. alba variegata berdaun hijau bertepi putih, G. p. auria variegata berdaun putih dengan tepi hijau, dan G. p. purpureum variagatum yang berdaun ungu dengan corak putih.

Potensi obat

Beragam jenis daun ungu Graptopyllum sp.
Beragam jenis daun ungu Graptopyllum sp.

Masyarakat yang menanam daun ungu di Pangalengan, Jawa Barat, memanfaatkannya untuk obat wasir. Sementara masyarakat Maluku selain menggunakan daun itu sebagai obat wasir, juga untuk mengatasi bisul, hipertensi, batu ginjal, dan diabetes mellitus. Adapun di Papua, daun ungu menjadi obat batu ginjal dan diabetes mellitus, sementara daun ungu bercorak putih sebagai obat ulu hati. Menurut peneliti yang mengambil sampel di Papua, Cucu Sukmana, masyarakat di sana bahkan mengonsumsi larva ulat handeuleum. Mereka menganggap larva menyimpan sari daun sehingga mempermudah pengobatan. Hasil pemindaian fitokimia menyatakan daun ungu mengandung alkaloid, saponin, tanin, dan glikosida positif. Alkaloid merupakan salah satu metabolit sekunder yang paling banyak diproduksi tanaman.

Sulaiman merasakan khasiat handeuleum atau daun ungu.
Sulaiman merasakan khasiat handeuleum atau daun ungu.

Alkaloid adalah bahan organik yang mengandung nitrogen sebagai bagian dari sistem heterosiklik. Sementara flavanoid berfungsi untuk memproduksi pigmen kuning, merah, dan biru pada tanaman dan melindungi dari serangga dan mikrob. Saponin yang merupakan surfaktan bersifat antifungi, antibakteri, dan menurunkan kolesterol darah. Tanin merupakan senyawa polifenol dan digunakan sebagai antidiare, homostatik, dan antiinflamasi.

Graptopyllum alba variegata
Graptopyllum alba variegata

Selain itu tanin juga mengontrol masalah lambung serta wasir. Triterpenoid dan steroid saponin termasuk dalam kelompok metabolit sekunder yang toksik terhadap serangga, bakteri, dan cendawan. Dari hasil uji fitokimia dan kearifan lokal pemanfaatan daun ungu untuk obat dapat dilihat kesesuaian antara kandungan kimia dan pemanfaatan oleh masyarakat.

Graptopyllum pictum
Graptopyllum pictum

Dengan demikian daun ungu dapat dimanfaatkan sebagai tanaman multifungsi. Sosoknya yang elok menyebabkan daun ungu potensial untuk pempercantik halaman rumah. Sudah elok, tanaman itu berkhasiat pula, yakni sebagai obat untuk mengatasi berbagai macam penyakit. (Muhammad Awaluddin)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Olahan Cabai, Solusi Saat Pasokan Melimpah Pada Panen Raya

Trubus.id–Provinsi Sumatra Utara salah satu sentra cabai besar. Fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP) Dinas Pertanian Provinsi Sumatra Utara,...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img