
Daun alamanda multikhasiat antara lain untuk mengatasi sembelit.
Sosok bunga alamanda seperti terompet artis jaz legendaris dunia, Louis Armstrong. Masyarakakat Eropa dan Amerika menjuluki bunga tanaman anggota famili Apocynaceae itu terompet emas. Perancang taman memanfaatkan Allamanda cathartica sebagai tanaman pergola atau mempercantik tepi jalan, dan penghijauan. Harap mafhum tanaman kerabat dekat bintaro itu berbunga sepanjang tahun. Sudah begitu alamanda tidak menuntut perawatan khusus.
Di balik bentuknya yang indah alamanda mempunyai manfaat untuk pengobatan berbagai penyakit. Daun alamanda yang rasanya pedas pahit dan bersifat hangat itu mengandung triterpenoid resin, allamandin (alkaloida), dan flavonoid. Daun tanaman asal Brasil itu berkhasiat terutama untuk pengobatan sembelit. Itu karena daun alamanda bersifat laksatif atau untuk pencahar, mengobati demam, dan berfungsi emetik sebagai pemicu muntah untuk penanganan pertama kasus keracunan.
Dosis tepat
Kulit batang alamanda mengandung saponin dan tanin. Adapun buahnya mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol. Secara tradisional daun Allamanda cathartica juga tokcer mengobati malaria dan jaundice atau penyakit kuning. Alamanda ternyata mengandung antibiotik yang dapat mengatasi Staphylococcus sp. Kandungan racun dalam cairan berwarna putih susu itu dapat menyebabkan iritasi bila terkena kulit dan mata.
Sebetulnya semua bagian tanaman mengandung lakton iridoid dan allamandin yang bersifat racun, bagian daun alamanda pun tidak direkomendasikan untuk diminum kecuali dengan takaran yang tepat. Sifatnya sebagai pencahar kuat sering digunakan sebagai obat sembelit atau kondisi sulit buang air besar. Orang dikatakan sembelit jika dalam tiga hari tidak buang ar besar. Untuk mengatasinya konsumsi seduhan daun alamanda. Cukup menyeduh 1–3 daun dan 1 ruas akar (1–3 cm) dalam 150 cc air dan minum saat seduhan hangat.
Sementara untuk mengatasi demam, rebus segenggam penuh daun alamanda dalam air lalu masukan air rebusan ke dalam ember atau baskom. Gunakan air panas untuk menguapi badan yang panas (dipakai dengan metode steam badan). Daun alamanda dapat digunakan untuk mengatasi penyakit kulit seperti eksem, bisul, abses, dan kurap. Cara memanfaatkannya dengan menumbuk daun bersih secukupnya, tumbuk tanpa tambahan air, dan balurkan di tempat yang sakit.
Daun Allamanda cathartica berkhasiat untuk penawar keracunan. Manfaatkan 15 gram daun alamanda segar, cuci bersih, rebus dalam 1 gelas air setara 150 cc hingga mendidih. Kemudian saring hasil rebusan saat hangat, minum dua kali dengan selang satu jam. Khasiat lain daun alamanda untuk mengatasi luka sebagaimana riset Shivananda Nayak dari Fakultas Kedokteran University of the West Indies, St. Augustine, Trinidad.
Percobaan terhadap tikus yang dilukai itu menunjukan bahwa pengolesan ekstrak daun alamanda berdosis 150 mg per kg bobot tikus per hari, mempercepat penyembuhan luka. Bahkan, percepatan penyembuhan luka sebanding dengan kelompok yang diberikan pengobatan luka standar yaitu salep sulfatiasol. Pada grup yang diberikan ekstrak daun alamanda menunjukkan percepatan pengurangan besar area perlukaan, percepatan pembentukan jaringan epitel kulit, dan percepatan pengembalian ketebalan jaringan.

Getah
Selain itu tikus yang mengonsumsi ekstrak alamanda mengalami peningkatan kadar hidroksiprolin atau senyawa asam amino yang dibutuhkan untuk pembentukan kolagen dan peningkatan kadar kolagen kulit. Efek lain, penurunan jumlah makrofag maupun edema atau penyebab utama terjadinya peradangan), peningkatan kandungan fibrolas yang lebih tinggi. Fibroblas merupakan sel pembentuk jaringan kolagen.
Khasiat luar biasa daun alamanda diduga berasal dari senyawa flavanoid dan triterpenoid. Flavonoid mampu menurunkan peroksidasi lipid dengan mencegah atau memperlambat waktu kematian sel dan meningkatkan aliran darah. Setiap obat yang menginhibisi peroksidasi lipid, mampu meningkatkan viabilitas dari kolagen fibril dengan menguatkan serabut kolagen, meningkatkan sirkulasi darah, mencegah kerusakan sel dan merangsang sintesis deoxyribose-nucleic acid (DNA).
Flavonoid dan triterpenoid mempercepat proses penyembuhan luka karena efek astringen dan antimikrob. Keduanya juga merangsang kontraksi jaringan luka dan meningkatkan epitelisasi setempat. Penelitian lain menunjukan bahwa kandungan allamandin dapat menekan pertumbuhan sel P-388 leukimia pada binatang percobaan. Itu harapan baru bagi penderita leukemia atau keganasan sel darah putih.
Bukan hanya daun atau batang yang berkhasiat untuk mengatasi beragam penyakit. Getah tanaman yang selalu hijau sepanjang tahun itu juga berkhasiat untuk mematikan larva dan jentik nyamuk. Caranya dengan mencampur getah tanaman perdu berkayu itu dengan air. Setelah mengaduk rata, kita dapat menyiramkannya larva atau lokasi penyebaran jentik nyamuk. (dr Soeklola Muliady MSi, dokter, akupunktur estetika, dan herbalis di Jakarta Barat).
Alamanda

Daun: Mengobati sembelit, demam, pencahar, emetik (pemicu muntah) untuk pertolongan pertama kasus keracunan, penyakit abses, eksim, bisul dan kurap.
Bunga: Sebagai obat untuk mencegah komplikasi dari malaria dan pembengkakan limpa.
Getah dari batang: memiliki sifat antibakteri dan juga antibiotik yang dapat dijadikan sebagai menyembuhkan penyakit disentri , obat penyakit kanker, untuk mematikan belatung dan jentik nyamuk, serta pencegah kuman atau bakteri.