Trubus.id—Sederet jenis mawar seperti Kate, Juliet , Boscobel, Soeur Emanuelle , Alexandrine , Kensington, dan Masora lazimnya tumbuh di dataran tinggi di atas 900 meter di atas permukaan laut (dpl).
Namun di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, berketinggian hanya 79 meter dpl alias dataran rendah 7 mawar itu juga dapat tumbuh subur. Ya, itulah mawar kolesi Christy Kanaya. Tanaman anggota keluarga Rosaceae itu tumbuh sehat.
Dedaunan hijau segar. Tinggi tanaman rata-rata 30—350 cm. Bunga warnawarni susul-menyusul. Ketika bunga bermekaran itulah waktu tepat mengundang handai taulan untuk menyaksikan keelokan bunga rosa.
Christy telaten memperhatikan kebutuhan tanaman seperti media tanam, nutrisi dan air, serta pemangkasan. “Merawat mawar di kawasan perkotaan butuh strategi,” kata Sarjana Hukum alumnus Universitas Trisakti itu.
Christy menuturkan, media tanam berperan penting dalam pertumbuhan mawar di dataran rendah. Ibarat rumah, media tanam adalah fondasinya. Media tanam yang tepat membuat tanaman sehat sehingga hama dan penyakit menjauh.
Sebaliknya, media tanam yang kurang tepat memicu kedatangan organisme pengganggu tanaman. Christy meramu media tanam berbahan sekam bakar, sekam basah, humus daun bambu, perlite, dan tanah hitam.
Ia mencampurkan seluruh bahan itu dengan perbandingan 1 : 1 : 1 : 1 : 1. Pembina komunitas Indonesia Rose Society itu menuangkan media tanam hingga penuh ke dalam lubang tanam sedalam minimal 50 cm.
Diameter lubang tanam minimal 50 cm. Kemudian ia menanam bibit mawar setinggi 20 cm. Christy meletakkan ratusan mawar koleksinya di lokasi dengan sinar matahari penuh. Makin banyak mendapatkan sinar matahari, bunga yang mekar makin banyak dan besar.
Trik lain untuk merangsang pembungaan mawar berupa pemangkasan. Christy memangkas ranting, cabang, maupun daun yang tampak layu. Christy juga menyiram tanaman dua kali sehari yakni pada pukul 07.00 dan 15.00.
Adapun nutrisi tanaman berupa pupuk NPK seimbang. Christy memberikan 1 sendok makan NPK per pot berukuran diameter 40 cm. Frekuensi pemupukan setiap 4 bulan sekali. Pemberian fungisida dan insektisida sistemik juga menjadi bagian penting.
Christy memberikan fungisida berbahan aktif difenokonasol. Konsentrasi 2 ml per liter. Adapun insektisida berbahan aktif abamectin 2 ml per liter. Keduanya diberikan setiap sepekan sekali.