Friday, March 29, 2024

Kupas Bawang Tanpa Tangis

Rekomendasi
- Advertisement -

Sejam kupas 100 kg bawang merah dan bebas tangis.

Bawang merah sebagai bumbu pada hampir semua menu masakan
Bawang merah sebagai bumbu pada hampir semua menu masakan

Sri Heryati di Pondokkopi, Jakarta Timur, kerap menangis menjelang acara pernikahan, ulang tahun, dan arisan. Itu bukan karena perempuan yang berprofesi sebagai juru masak itu sedih. Ia menangis lantaran mengupas umbi lapis bawang merah untuk membuat menu makanan pada acara itu. Bawang merah mengandung zat sulfur. Pada saat pengupasan, sulfur bereaksi dengan enzim tertentu dan menghasilkan asam sulfenat yang bersifat tidak stabil.

Asam sulfenat dengan cepat akan berubah menjadi senyawa lain yang lebih stabil, propanetiol S-oksida yang mudah menguap. Propanetiol S-oksida itulah yang kemudian berinteraksi dengan mata dan membentuk asam sulfur. Asam sulfur menyebabkan iritasi mata sehingga mata terasa perih dan menjadi kemerahan. Sebagai perlindungan, mata mengeluarkan air mata untuk menyingkirkan zat itu. Itulah alasan mengapa pengupas bawang selalu menangis.

Waktu singkat

Jika hanya mengupas 1—2 kg bawang “menangis” mungkin tidak jadi masalah. Bagaimana jika harus mengupas lebih dari 100 kg bawang dalam sehari? Itulah yang dialami salah satu pengusaha bawang merah di pasar induk Kramatjati, Jakarta Timur. Setiap hari ia harus menyediakan 400 kg bawang merah kupas untuk beberapa pengusaha jasaboga di Jakarta. Begitu banyak air mata harus dikeluarkan untuk memenuhi pesanan itu.

Mesin pengupas bertenaga listrik mampu menghasilkan bawang merah kupas hingga 88%
Mesin pengupas bertenaga listrik mampu menghasilkan bawang merah kupas hingga 88%

Selain ritual menangis, “Ia juga mengalami kesulitan tenaga pengupas,” kata Surizal, direktur PT Bahagia Jaya Sejahtera di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Belum lagi waktu pengupasan yang lama. “Ia sering mengeluh hingga malam bawang belum semua terkupas padahal harus dikirim ke perusahaan katering,” ujar Surizal yang menerima pesanan mesin pengupas bawang berkapasitas 100 kg per jam dari pengusaha bawang di Jakarta Timur itu.

Dengan mesin pengupas bawang itu maka pengupasan 400 kg Allium cepa hanya perlu waktu 4 jam. Artinya, waktu pengupasan lebih singkat. Selain waktu lebih singkat, biaya tenaga kerja pun lebih hemat. Mesin cukup dioperasikan satu orang. Mesin bertenaga listrik itu mampu menghasilkan bawang merah kupas hingga 88%. “Hasil kupasan bawang putih lebih tinggi mencapai 94%,” kata Surizal. Agar hasil pengupasan optimal, sebaiknya bawang dibersihkan dari akar-akar yang menempel. Hilangnya akar membuat kulit ari bawang mudah dikupas. Kelebihan lain, mesin mudah dipindah-pindah sebab bobotnya hanya 80 kg.

Proses sederhana

Mesin Pengupas Bawang
Mesin Pengupas Bawang

Cara kerja mesin pengupas bawang itu sederhana. Produsen tinggal memasukkan umbi bawang yang sudah bersih dari akar ke dalam tabung silinder kemudian menghidupkan mesin. Motor listrik di bagian bawah tabung akan menggerakkan piringan sehingga berputar dengan kecepatan 120 putaran per menit (rpm). Perputaran piringan itu membuat umbi bawang terlempar-lempar di dalam tabung sehingga kulit arinya terkupas. “Rata-rata proses pengupasan bawang berlangsung 4—6 menit,” ujar Surizal.

Bagian samping tabung pengupas bagian atas dilengkapi pengisap yang akan menyedot kulit ari untuk kemudian dikumpulkan dalam wadah penampung. Wadah penampung kulit dapat menggunakan kantong plastik, karung, maupun ember. Tujuannya agar sampah kulit mudah dibuang dan area pengupasan bawang tetap bersih. Dengan adanya pengisap itu maka umbi bawang di dalam tabung pun bersih dari kotoran kulit ari.

Mesin pengupas bawang terbuat dari besi nirkarat sehingga tampak kokoh. Menurut konsultan pertanian di Lampung, Hari Baker, penggunaan mesin berbahan besi nirkarat juga membuat pengolahan bahan makanan menjadi lebih higienis. “Mesin berbahan stainless steel juga bisa tahan hingga 10 tahun dengan perawatan benar,” kata Surizal. Agar mesin tahan lama, sebaiknya bersihkan setiap kali selesai penggunaan. Caranya dengan menyemprotkan air ke bagian dalam tabung. Kemudian lap menggunakan kain kering.

“Rata-rata proses pengupasan bawang berlangsung 4—6 menit,” ujar Surizal, direktur PT Bahagia Jaya Sejahtera
“Rata-rata proses pengupasan bawang
berlangsung 4—6 menit,” ujar Surizal,
direktur PT Bahagia Jaya Sejahtera

Selanjutnya olesi tabung bagian dalam dengan minyak secara merata. Dengan cara itu mesin bebas getah sehingga tidak berkarat. Bobot mesin beragam sesuai dengan kapasitas. “Mesin pengupas bawang ada yang berkapasitas 2 kg hingga 25 kg sekali proses,” ujar Surizal. Bagian atas mesin berbentuk silinder, sedangkan di bagian bawah berbentuk kubus dengan empat kaki sebagai penopang. Mesin berkapasitas 25 kg menggunakan tenaga listrik berdaya 750 watt. Kapasitas kupasan yang dihasilkan 100 kg per jam.

Dengan berbagai keunggulannya itu, Surizal memasarkan mesin itu dengan harga Rp15-juta—Rp30-juta, tergantung kapasitas mesin. Kehadiran mesin pengupas bawang itu pun membebaskan pengupas dari tangis dan mata bengkak. (Rosy Nur Apriyanti)

 

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Teknik Budidaya Benih Kentang Bertingkat Di Kabupaten Karo : Panen Hingga 40 Ton Umbi Kentang Per Hektare

Trubus.id— Budidaya kentang bertingkat meningkatkan produksi benih. Itulah yang dirasakan penangkar benih kentang di Desa Bukit, Kecamatan Dolat Rayat,...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img